Proses regenerasi dalam sebuah organisasi merupakan hal yang sangat penting. Kali ini, Unit kegiatan Mahasiswa (UKM) Tarung Derajat Universitas Bandar Lampung (UBL) menggelar Musyawarah Besar pertama (Mubes I) pada Jum’at (2-12) dan Sabtu (3-12) lalu, dengan tema Jaga dan Pelihara Militansi UKM Tarung Derajat UBL, di Ruang F.33, Kampus Drs. H. RM Barusman, Jumat (2-12) lalu.
Disela pembukaan, Wakil Rektor (WR) III Bidang kemahasiswaan UBL, Dr. Bambang Hartono, S.H., M.Hum., mengatakan bahwa Mubes yang pertama kalinya ini merupakan langkah untuk memulai babak baru penataan sirklus suksesi kepemimpinan secara formal.
“Kami atas nama Rektorat (UBL) menyampaikan selamat pada pengurus (periode 2015-2016), panitia, khususnya pimpinan sidang (Mubes) yang mulai hari ini memulai musyawarahnya. Adanya musyawarah ini menandakan denyut kegiatan keorganisasian (UKM) ini sangat aktif dan berkesinambungan,” Kesannya.
Bambang berharap Mubes ini dapat mengedepankan transparansi dan akuntabilitas organisasi. Selain itu, melalui Mubes ini dapat terimplementasinya demokratisasi dalam perjalanan UKM. Menurutnya, perlu dilakukan formalisasi kepengurusan yang diperoleh dari hasil musyawarah ini.
Sementara itu, Ketua Umum Periode 2015-2016 UKM Tarung Derajat UBL, Sulaiman Suhaimi menyebut latar belakang diadakan Mubes I selain mencari pola pas mengganti ketum dan kepengurusan baru atas kesepakatan forum tetapi, juga mencari pola pergerakan UKM yang kreatif, inovatif, diferensiatif, dan out of the box.
“Pemimpin dan pengurus baru harus hebat dari yang lama. Untuk meneruskan kelancaran organisasi (UKM) supaya lebih baik kedepannya terutama dalam membawa nama UKM, kejenjang lebih tinggi dari sebelumnya,” Ujarnya.
Tak lupa, Sulaiman mengucapkan apresiasi Ketua Umum Pengprov Kodrat Lampung yang juga Rektor UBL Dr. Ir. M. Yusuf S Barusman M.B.A., yang selalu memberikan dukungan pada segala kegiatan UKM Tarung Derajat UBL. “Efeknya, tiap elemen di UKM tarung Derajat UBL akan memberikan terbaik bagi Universitas (UBL), Pengurus Cabang Olahraga (pengcabor), dan Provinsi Lampung,” Akunya. (Rep. BMHK/Ed. AX)
