[UBL] : Bandar Lampung – Rektor Universitas Bandar Lampung (UBL), M. Yusuf Sulfarano Barusman melepas 6 orang mahasiswa Program Studi Arsitektur ikuti program pertukaran mahasiswa, University of Kitakyushu Student Exchange Research Program (UK-SERP) 2022, Selasa (16/08/2022).
Sejak tahun 2014, program studi Arsitekur UBL secara rutin mengirimkan mahasiswanya ke Jepang melalui program UK-SERP. Total saat ini sudah 27 mahasiswa yang mendapatkan manfaat dari program kerja sama antara UBL dan Universitas Kitakyushu, Jepang ini.
Yusuf berpesan kepada mahasiswa Arsitektur untuk mempelajari budaya, kebiasaan orang-orang Jepang yang disiplin, pekerja keras, efisien dan produktif. “Adik-adik mahsiswa selama di sana harus selalu membawa nama baik almamater, lihat bagaimana sistem pendidikan di sana, ambil sebanyak-banyaknya ilmu dan budaya dari sana yang bisa membangun pribadi kalian. Kemudian tularkanlah ilmu-ilmu yang kalian dapat kepada teman-teman kalian, lingkungan sekitar, dan implementasikan dalam kehidupan bermasyarakat,” ujar Yusuf saat melepas mahasiswa arsitektur di gedung Rektorat lantai 2.
Mahasiswa Arsitektur UBL bersama puluhan mahasiswa lainnya dari berbagai negara di Asia akan bergabung dalam tim untuk mengikuti serangkaian kegiatan workshop, perlombaan dan juga konferensi internasional dengan mempresentasikan hasil penelitian yang sudah dilakukan di negara masing-masing.
Salah satu peserta program UK-SERP, M. Fathur Rizky mengatakan ini adalah pengalaman program Student Exchange pertama kali ia ikuti. “Alhamdulillah, pastinya sangat senang, apalagi akan merasakan lingkungan dan budaya baru, dan juga akan mendapatkan ilmu arsitektur yang belum pernah saya pelajari di Indonesia. Untuk teman-teman yang ingin ikut dan lolos dalam program ini, selalu berdoa, berusaha, dan optimis.” ungkapnya.
Terpisah, Haris Murwadi selaku dosen pendamping berharap mereka dapat menggunakan kesempatan baik ini untuk belajar banyak hal dari Jepang. “Semoga mereka dapat mempelajari banyak hal di Universitas Kitakyushu, Jepang seperti proses desain, budaya belajar, semangat, daya juang, serta disiplin yang tinggi.” ucapnya.
“Program pengiriman mahasiswa ini rutin kita lakukan dan Alhamdulillah selama ini mahasiswa kita dapat mengikutinya dengan baik, mampu berinteraksi dengan mahasiswa negara lainnya bahkan menyabet berbagai penghargaan lomba desain dari kegiatan workhshop dan seminar internasional yang menjadi bagian dari program ini. Bahkan salah satu alumni program ini, Satrio Agung Perwira, pada tahun 2021 lalu diterima menjadi mahasiswa S2 di Universitas Kitakyushu dengan beasiswa dari pemerintah Jepang, karena mendapatkan kesempatan untuk mengenal banyak Profesor di sana dan ikut seleksi beasiswanya,” pungkas Haris yang juga menyelesaikan program S3 nya di Universitas Kitakyushu Jepang. (***)