fbpx

UBL-ITB Lestarikan Budaya Lampung Melalui Riset Berbasis Teknologi

Universitas Bandar Lampung (UBL) kembali mengembangkan penelitian akademisnya untuk menghasilkan karya penelitian yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia khususnya provinsi Lampung. Kali ini, UBL melalui risetnya yang terdiri dari beberapa tim peneliti yaitu Maria Shusanti F, Marzuki Syahfirin, dan Agus Sukoco akan mengembangkan penelitian tentang pelestarian Seni Tari Budaya Lampung yaitu tari Sigeh Penguten dalam mendukung PTEBT (Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional) dan berkolaborasi dengan para peneliti asal Institut Teknologi Bandung (ITB) yang diketuai oleh Dr. Aciek Ida Wuryandari dan beberapa anggota yang terdiri dari Prof. Carmadi Machbub, Dr-Techn. Ary Setijadi P, Dr. FX. Widaryanto, dan lain-lain.

Rektor UBL, Dr. Ir. M. Yusuf S. Barusman, M.B.A., menuturkan bahwa tujuan dari penelitian kali ini adalah untuk melestarikan beragam budaya yang dimiliki Provinsi Lampung serta menjaga potensi ini agar dapat dipatenkan kepemilikannya.

“Dalam penelitian ini dilakukan kolaborasi Seni Tari Lampung dan IT sehingga diharapkan hasil penelitian ini dapat tetap mengikuti perkembangan teknologi namun tidak mengesampingkan filosofis dari budaya itu sendiri,” papar Rektor UBL.

Tim Peneliti UBL yang juga merupakan Dosen Fakultas Ilmu Komputer (FIK) UBL, Maria Shusanti., mengungkapkan bahwa penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk menjaga kemurnian dari budaya Lampung sehingga dapat tetap bersaing di era globalisasi ini dengan mengkolaborasikannya pada basis IT.

“Sebelumnya, kami telah melakukan Forum Group Discussion (FGD) Budaya Lampung yang berfokus pada bidang seni tari yakni Tari Sigeh Penguten yang melibatkan beberapa narasumber dari UPTD Taman Budaya Lampung yang diwakili oleh Titik, Sanggar Seni Rajabasa dan beberapa ahli budaya.. Tarian ini merupakan tarian tradisional budaya Lampung yang sering ditampilkan baik dalam kegiatan adat Lampung maupun penyambutan tamu pada kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah dan Instansi Swasta termasuk Perguruan Tinggi,” terang Maria.

Selanjutnya, Maria menambahkan, penelitian ini telah dimulai tahun 2016 hingga 2 (dua) tahun ke depan. Dalam penelitian ini, ITB juga melibatkan Ahli tari dari Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung yaitu Dr. FX. Widaryanto

“Berdasarkan hasil dari FGD tersebut, kami ketahui bahwa budaya Lampung ini sangat menarik untuk diteliti dimana tarian Sigeh Penguten ini memiliki standar dan filosofis atau makna tarian dalam setiap gerakannya. Sementara itu, manusia sendiri memiliki karakter tubuh yang berbeda-beda sehingga menghasilkan sudut derajat gerakan tari yang belum tentu sama,” terang Maria.

Untuk itu, lanjutnya, penelitian ini diawali dengan proses perekaman gerakan tari Sigeh Penguten dalam bentuk nilai-nilai gerakan tubuh manusia yaitu skeletal menggunakan sensor infra merah.

hasil dari penelitian ini akan didokumentasikan secara digital berupa database nilai-nilai join gerakan penari, sedangkan representasi pengetahuan menggunakan database yang dikembangkan akan menggunakan model yang dirancang dari peneltian ini. “Dokumentasi ini akan menjadi Warisan Budaya yang dimiliki secara komunal oleh seluruh masyarakat Provinsi Lampung. Diharapkan budaya ini dapat terus dilestarikan agar filosofis dari setiap tarian ini dapat tetap dipahami oleh seluruh generasi mendatang serta penelitian ini dapat terus dilakukan secara kontinyu untuk mengembangkan beragam budaya yang dimiliki Provinsi Lampung,” ujar Maria sebelum menutup pembicaraannya.

Tags:

Related posts: