Bandar Lampung—Universitas Bandar Lampung (UBL) melaksanakan vaksinasi tahap pertama bagi seluruh karyawan dan dosen yang telah terdaftar. Pelaksanaan vaksinasi digelar pada hari Kamis (08/04/2021) di Mahligai Agung Convention Hall Pascasarjana UBL. Rektor UBL, Prof. Dr. Ir. M. Yusuf S Barusman, MBA., yang hadir meninjau proses vaksinasi menyatakan proses vaksinasi tersebut sebagai satu bentuk dukungan kepada pemerintah dalam mengurangi penyebaran dan penularan Covid 19 di Indonesia. “UBL konsisten mendukung pemerintah dalam mengurangi penyebaran Covid-19, salah satunya dengan melakukan vaksinasi ini. Semoga dengan terlaksananya vaksinasi, UBL dapat turut serta dalam membangun kekebalan kelompok atau herd immunity yang pada akhirnya akan membantu dalam memutus rantai penyebaran atau penularan Covid- 19,” Ujar Yusuf.
Sementara itu Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Ayu Kartika Puspa selaku pelaksana kegiatan ini menjelaskan sebanyak 373 dosis vaksin Sinovac disiapkan untuk vaksinasi sivitas UBL untuk dosen dan karyawan UBL. Vaksinasi dilaksanakan selama 1 hari dan berharap dapat segera terlaksana vaksinasi tahap dua. Proses vaksinasi dilakukan melalui beberapa tahapan sesuai Standar Operasional Prosedur dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. “Pemeriksaan awal kondisi penerima vaksin untuk memastikan vaksinasi aman dilakukan, lalu proses penyuntikan vaksin dan dilanjutkan proses observasi untuk memastikan efek yang ditimbulkan setelah vaksin. Pemberian vaksinasi ini merupakan kolaborasi dan juga atas dukungan pemerintah daerah, khususnya Dinas Kesehatan Provinsi Lampung,” terang Ayu.
Zulfi Diane Zaini, salah satu dosen fakultas Hukum penerima vaksin dosis tahap I mengucapkan terima kasih atas diadakannya vaksinasasi ini. “Alhamdulillah saya sudah mendapatkan vaksin tahap I, terima kasih kepada Rektor UBL yang telah memfasilitasi kami, dosen dan karyawan untuk mendapatkan Vaksin Covid 19 ini, semoga kita semua selalu diberikan kesehatan dan bertanggung jawab untuk menjaga protokol kesehatan,” pungkasnya.
