Keberadaan sinyal dan internet dalam komunikasi memang sangat penting, terutama bagi organisasi dan indiviidu yang membutuhkan mobilitas tinggi. tak hanya di perkotaan, aktivitas yang tinggi terkait kebutuhan akan akses internet juga sangat di butuhkan di desa desa. Sekitar 15 ribu desa disebut memiliki akses internet buruk, bahkan belum terjangkau internet sama sekali sehingga menjadi daerah Blank Spot. termasuk di Lampung.
Blank spot sendiri adalah kondisi di mana suatu tempat tidak tersentuh atau tercover sinyal komunikasi. Baik untuk komunikasi analog seperti jaringan telepon atau komunikasi digital seperti jaringan internet. Bila suatu tempat terjadi blank spot, maka akan sulit terjadi komunikasi dua arah.
Kondisi yang mengharuskan pembelajaran melalui media internet menjadi konsenstrasi Universitas Bandar Lampung, tak hanya masalah pembelajaran, akses bisnis, industri dan pengembangunan desa akan menjadi lebih baik dan lebih masif bagi desa.
Hal ini menjadi salah satu konsentrasi Universitas Bandar Lampung, hal tersebut melandasi diskusi kecil yang terjadi antara Universitas Bandar Lampung, GM Witel Lampung, Bapak Susila Shane yang di dampingi oleh Manager GES Lampung, ibu Siti Aisyah dan Bapak Oktavian Alma selaku JAM Government Service Telkom Lampung berdiskusi secara hangat namun penuh strategi bersama Rektor Universitas Bandar Lampung Prof. Dr. Ir. M. Yusuf Sulfarano Barusman, MBA dan Ibu Indriati Agustina Gultom ST., MM. yang berkedudukan sebagai Direktur Pusat Inovasi dan Kreativitas Universitas Bandar Lampung.
Perbincangan ini melahirkan strategi dan komitmen bersama untuk membangun Lampung dari berbagai lini salah satunya adalah Keberadaan akses dan internet yang di kombinasikan dengan inovasi daerah Provinsi Lampung Seperti Smart Vilage dan Kartu Petani Berjaya. (ccs)