BANDARLAMPUNG – Kepala Pusat Studi Mekatronik dan Otomasi Universitas Bandar Lampung, Riza Muhida, Ph.D., optimis membangun ekosistem robotika di Provinsi Lampung dan menjadikan UBL sebagai acuan kampus inovasi robotik di Lampung. Produk robotik nan inovatif merupakan output dari laboratorium robotik Kampus ini. Kehadiran akademisi di bidang robotika merupakan keseriusan UBL untuk sukses mengembangkan pendidikan Robotika di dunia. Demikian ungkap Kepala Pusat Studi Mekatronik dan Otomasi Universitas Bandar Lampung di ruang M1, kampus Dra Hj. Sri Hayati Barusman, Selasa (10/10/2017) lalu.
Mantan ketua Yayasan Ikatan Ilmuan Indonesia Internasional ini juga mengatakan kehadirannya di UBL sebagai pembimbing dan penggerak para mahasiswa untuk menghadirkan inovasinya terhadap robotika sehingga banyak potensi yang ada di setiap diri mahasiswa UBL ini bisa ditumbuh kembangkan. “Sudah seharusnya para mahasiswa kini mulai menciptakan produk robotik inovatif sebagai bentuk pengabdian masyarakat sekaligus memajukan teknologi. Kini para mahasiswa tak lagi membuat produk seremonial, namun sudah seharusnya para mahasiswa khususnya dari fakultas komputer, teknik serta para mahasiswa lain yang mengikuti studi mekatronik untuk membuat produk jual yang inovatif,” Ungkapnya.
Ia berkata bahwa masa depan bukanlah terbentuk dari lembaga yang terdiri dari orang-orang yang hebat, namun terbentuk dari suatu lembaga yang selalu mau berkembang sesuai kondisi jaman. Semenjak kehadirannya membawa perubahan-perubahan di UBL, tak jarang ia selalu lakukan diskusi-diskusi kepada para mahasiswa yang mengikuti studi mekatronik dan otomasi. Diskusi yang dilakukan bersama mahasiswa telah menghadirkan contoh-contoh produk serta cara pembuatannya sebagai bentuk motivasi dan stimulus kreatifitas. “Jaman sekarang sudah mengarah ke IT, robotik hingga internet serta berbagai kemudahan teknologi lainnya sehingga jika lembaga itu tidak mengikuti jaman, maka akan sulit untuk membentuk masa depan cerah,” Katanya.
Selain berkarya di bidang akademik, Ia juga sudah menciptakan berbagai produk robotik untuk industri dan militer seperti Robot Exoskeleton untuk membantu orang cacat berjalan, Robot Kumbang sebagai pengintai, Drone Senjata yang mampu mengangkat beban berat dan kemampuan menembak dengan senapan mesin, Drone Parasut berkemampuan transportasi barang, Drone Mesin untuk kemampuan terbang yang lebih lama, Solar Drone dengan tenaga surya, Drone Agriculture untuk era pertanian pada penyemprotan, Drone Night Vision, Drone Marine yang tahan air, Tethering Drone pengganti sinyal, dan Nano Satelit untuk monitoring bencana alam. (BMHK/RTS)