Untuk meningkatkan pembangunan potensi daerah di Provinsi Lampung, khususnya di wilayah Lampung Tengah. Universitas Bandar Lampung (UBL) mengadakan nota kesepahaman Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), Penelitian dan Pengembangan dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lampung Tengah. Penandatanganan MoU tertuang di Ruang Meeting Rafflesia III, Hotel Sheraton, Bandar Lampung, Rabu (21-12) lalu.
Dalam sambutannya, Yusuf Barusman menyambut diadakannya nota kesepahaman ini. Dikarenakan, dalam tiga tahun terakhir, UBL gencar mengkampanyekan program kita untuk kita (KUK), yakni mensosialiasi dan mengimplementasikan keberadaan UBL melalui sumberdaya sivitas akademika, jaringan, knowledge, dan unsur lain, lebih mumpuni pemanfataannya di Lampung dan Nasional. Rektor melanjutkan, MoU ini bentuk lanjutan dari berbagai kerjasama yang pernah dilakukan. Kerjasama di Lampung Tengah seperti pelatihan dan pendidikan (Diklat) PNS, Penelitian dan Pengabdian dilakukan dosen hingga mahasiswa termasuk digitalisasi Kampung Adijaya, Kecamatan Terbanggi Besar yang dilakukan Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UBL.
Melalui kesepakatan ini, UBL berkontribusi nyata membangun daerah dan masyarakat Lampung, khususnya di Lampung Tengah. Tentu didasari keprihatinan UBL atas beragam persoalan dihadapi seperti kemiskinan, pendidikan, infrasturktur, tumpang tindih peraturan dan berbagai hal lain. Selain itu, melalui MoU ini, UBL juga ingin memperkenalkan berbagai program kerja penelitian dan pengabdian masyarakat (progja PPM) di 6 fakultas dan 12 prodi S1, 4 prodi S2, hingga 15 pusat studi dan kajian termasuk PPIK yang berhasil dijalankan dberbagai daerah lain. Diharapkan dengan kontribusi nyata, bisa diimplementasikan di Lampung Tengah.
Sedangkan, Bupati Lamteng berharap adanya MoU, sivitas akademika UBL dapat mengimplementasikan ilmu dan praktek, sesuai basis keilmuan dan kepakaran diwilayahnya. Karena wilayah ini selain menjadi daerah terluas tetapi juga dengan penduduk terpadat di Lampung. Terlebih, daerah ini tercatat swasembada pangan dan pertanian seperti padi, jagung, dan umbi kayu. Termasuk disektoril lain seperti meningkatnya jumlah sekolah formal maupun pendidikan informal, tumbuh suburnya industri swasta tergeraknya potensi masyarakat khususnya kawula muda terutama meningkatan sistem keamanan hingga percepatan pembangunan infrastruktur. (Rep. BMHK/Ed. AX)