fbpx

UBL Bersiap Pembelajaran Tatap Muka 100%

Bandar Lampung – Menindaklanjuti Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 03/KB/2021, Nomor 384 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/4242/2021, dan Nomor 440-717 Tahun 2021 yang memungkinkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) hingga 100 persen, Universitas Bandar Lampung (UBL) siap mengimplementasikannya.

Wakil Rektor I Bidang Akademik UBL, Hery Riyanto saat diwawancarai (21/01) menerangkan bahwa tanggal 24 Februari 2022 nanti pihak kampus akan secara resmi kembali melakukan semua kegiatan normal seperti semula. “Para dosen, karyawan tidak lagi ada istilah Work From Home (WFH) begitu juga kegiatan kemahasiswaan yang akan diterapkan di semester mendatang,” terangnya.

Ia menyebut PTM direncanakan akan digelar pada awal bulan Maret dengan tahap transisi yang artinya belum 100 persen. PTM diutamakan untuk mahasiswa semester 2 dan 4 dengan rasio 70% mata kuliah offline dan mahasiswa semester 6 dan 8 dengan rasio 50% mata kuliah offline. “Seratus persen disini maksudnya, jika mata kuliah yang ditunjuk oleh pihak program studi secara offline maka dari awal perkuliahan hingga akhir harus offline tidak boleh hybrid (campuran),” tambahnya.

Hery menegaskan bahwa semua sivitas akademika harus sudah melakukan vaksin lengkap, menaati protokol kesehatan serta semua fasilitas di UBL akan dibuka. “Untuk menghidupkan kembali suasana kampus, kami akan membuka fasilitas yang sebelumnya ditutup seperti kantin dan juga ruang bagi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) untuk berkegiatan seperti normal sebelumnya,” tegasnya.

Terpisah, salah satu mahasiswa Program Studi Hukum, Tommy Pasha mengaku bahwa ia sangat mengapresiasi jika kebijakan ini bisa terealisasi. “Pastinya seluruh mahasiswa akan senang bila PTM ini bisa dilaksanakan mengingat selama kurang lebih 2 tahun ini sistem pendidikan menggunakan metode online, dan menurut saya kualitas pendidikannya mengalami kemunduran baik dari segi intelektual, sosial dan sebagainya,” ujarnya saat dimintai taggapan secara online.

Ia juga menambahkan bahwa PTM sangat ditunggu-tunggu bagi seluruh kalangan mahasiswa. “Karena kami tahu kualitas intelektual kami kurang dan tidak bisa difasilitasi full melalui sistem online. Interaksi sesama mahasiswa dan dosen di dalam kelas akan lebih mengasyikkan dari pada via zoom yang hanya tidur-tiduran mendengarkan suara dosen yang juga kadang terkendala sinyal, gak maksimal,” pungkasnya. ***(JVS)

Tags:

Related posts: