fbpx

UBL Bersama Menpora Tingkatkan Kualitas SDM Pemuda Melalui Psp-3

Universitas Bandar Lampung (UBL) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora) terus mengembangkan Program Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan (PSP-3) di lingkungan kampus UBL. PSP-3 ini merupakan program pengentasan kemisikinan di pedesaan yang melibatkan pemuda yang baru memperoleh gelar sarjana atau fresh graduate.

Sekretaris LPPM UBL, Drs. Soewito, M.M., mengungkapkan bahwa program ini dicetuskan Kemepora sejak tahun 1989 untuk mengurangi jumlah pengangguran baik di pedesaan maupun perkotaan, hal ini diupayakan pemerintah untuk menyeimbangkan tenaga kerja di pedesaan dan perkotaan.

“PSP-3 ini merupakan program dari Pemerintah melalui Kemenpora untuk membina para sarjana khususnya fresh graduate untuk meningkatkan potensinya sehingga diharapkan program ini mampu mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia. Pada tahun 2014 ini, PSP-3 telah memasuki angkatan ke – 24 sejak 1989 lalu,” ungkapnya.

Ditambahkan Soewito bahwa para Sarjana yang terpilih dalam PSP-3 ini akan dikembangkan potensinya sesuai dengan lokasi desa tempat mereka bertugas, seperti pertanian, peternakan, perikanan dan lain-lain. Peningkatan potensi desa akan membuat tingkat kesejahteraan  masyarakat menjadi lebih baik.

“Program Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan ini, lanjut Sekretaris LPPM UBL, program ini sebagai sarana pengembang ketrampilan dan potensi. Sebelum ditempatkan di desa – desa, para sarjana PSP-3 akan dilatih selama 1 bulan dan dibekali ketrampilan sesuai bidangnya sehingga mampu membangun pedesaan dan mengejar ketertinggalan dari kota,” papar Soewito.

Sementara itu, Kepala Biro Pembinaan Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni (BPKHA) Dra. Yulfriwini, M.T., bahwa melalui program PSP-3, pemerintah berupaya mengajak pemuda berpendidikan sarjana untuk mengabdi dan membina suatu desa yang menjadi lokasi binaan mereka. Hal ini dilakukan untuk mengimbangi pembangunan di perkotaan dengan cara menggerakkan ekonomi kreatif dan menciptakan lapangan pekerjaan.

“Mereka akan ditempatkan pada 33 (tiga puluh tiga) propinsi selama 2 tahun dan akan diberikan biaya hidup sekitar 3 hingga 4 juta rupiah dan biaya pembinaan di pedesaan,” terang Yulfriwini.

Selanjutnya, Yulfriwini juga menambahkan bahwa perekrutan PSP-3 ini tidak hanya bagi satu program studi saja melainkan semua program studi. Pendaftaran dapat dilakukan melalui situs resmi PSP-3 dan proses penyeleksian rencananya akan kembali bekerjasama dengan UBL. Seperti tahun sebelumnya, penyeleksian peserta PSP-3 ini diselenggarakan di UBL dan diikuti oleh alumni dari berbagai program studi asal Perguruan Tinggi dari Provinsi Lampung maupun luar Provinsi Lampung.

“Program ini dilaksanakan agar pandangan para sarjana dapat berubah dari sarjana mencari kerja menjadi sarjana yang menciptakan lapangan kerja dan diharapkan dapat menurunkan arus urbanisasi dan sekaligus meningkatkan partisipasi pemuda dalam mengembangkan potensi yang ada di perdesaan,” tutup Yulfriwini.

Tags:

Related posts: