Universitas Bandar Lampung (UBL) bersama Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) menyelenggarakan sosialisasi terkait pengawasan pemilihan umum (pemilu) bagi ratusan Mahasiswa perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS), dan Unit kegiatan Mahasiswa (UKM).
Hal tersebut diungkapkan Kepala Biro Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni (BPKHA), Dra. Yulfriwini, M.T., saat ditemui disela acara yang diselenggarakan di Aula Gedung F UBL pada Kamis (14/10), kemarin.
Dalam kegiatan sosialisasi ini, Yulfriwini melanjutkan, materi mengenai pengawasan pemilu disampaikan oleh tiga orang narasumber diantaranya Wakil Rektor UBL Bidang Akademik, Prof. Dr. Khomsahrial Romli, M.Si., dan perwakilan Bawaslu Provinsi Lampung, Ali Sidik, S.Sos., dan Fatikhatl Khoiriyah, S.H., M.H.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan bagi para mahasiswa tentang pentingnya berpartisipasi dalam pelaksanaan dan pengawasan pemilu,” ujar Yulfriwini.
Sementara itu, Wakil Rektor UBL Bidang Akademik menyampaikan materi mengenai penyelenggaraan pemilu yang bersih melalui perubahan-perubahan oleh para generasi muda pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Salah satunya yakni melalui partisipasi secara langsung dalam pemilu 2014 mendatang.
“Partisipasi dalam pemilu sangat penting dilakukan seluruh masyarakat di Indonesia baik dalam bentuk partisipasi suara maupun partisipasi dalam pengawasan pemilu,” terang Khomsahrial.
Sedangkan, Ali Sidik juga menyampaikan dalam pemaparannya bahwa kegiatan ini terkait dengan sosialisasi kerjasama pengawasan dalam Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dan Perguruan Tinggi yakni “Gerakan 1 (satu) Juta Relawan Pengawas Pemilu”.
“Diharapkan melalui sosialisasi ini, pemilih pemula khususnya mahasiswa di seluruh Indonesia turut aktif dan ikut andil dalam melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemilu 2014 mendatang,” ujar Ali.
Fatikhatl menambahkan bahwa hal tersebut bertujuan untuk menciptakan penyelenggaraan Pemilu 2014 yang lebih baik dari pemilu-pemilu sebelumnya. Gerakan 1 juta relawan pengawas pemilu ini diperuntukkan bagi pemilih pemula untuk menekan angka golput.
“Angka golput ini pada umumnya dipicu oleh pemilih-pemilih pemula yang mungkin belum tahu betul teknis pemilu dan belum memahami urgensi pemilu yang demokratis,” jelas Fatikhatl.