fbpx

UBL berbagi knowledge melalui bazaar buku di dies natalis ke-42

suasana bazaar buku yang diselenggarakan ubl demi peringatan dies natalis ke-42

 

Universitas Bandar Lampung (UBL) dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-42 tahun menyelenggarakan serangkaian kegiatan diantaranya Bazaar Buku, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Coaching Clinic bidang kewirausahaan serta bidang fotografi dan Videografi pada Senin (9/6), kemarin.

Wakil Rektor Bidang Akademik UBL, Prof. Dr. Khomsahrial Romli, M.Si., menuturkan bahwa kegiatan Bazaar Buku bertema Science, Knowledge and Information for Every One ini diharapkan mampu memotivasi para mahasiswa dari 12 program studi di UBL untuk meningkatkan minat membacanya sebagai salah satu indikator memacu kemajuan dunia pendidikan.

“Agenda Kegiatan Dies Natalis UBL ke-42 hari ini diawali dengan Coaching Clinic bidang kewirausahaan serta bidang fotografi dan videografi, kemudian dilanjutkan dengan bazaar buku dan bazaar UMKM,” ujar Khomsahrial.

Ditambahkan Khomsahrial bahwa esok, rencananya akan diselenggarakan bedah buku di perpustakaan pusat UBL mengenai Aspek Hukum dan Fungsi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)  dengan narasumber diantaranya Dr. Zulfi Diane Zaini, S.H., M.H., dan Syopian Febriansyah, S.H.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Kegiatan, Farida Efriyanti, M.M., mengungkapkan kegiatan bazaar buku merupakan kegiatan yang sangat positf terlebih lagi dalam rangka memperingati Dies Natalis ke 42 UBL. Dalam bazaar buku ini diharapkan mahasiswa membudayakan untuk terbiasa membaca buku dan membeli buku.

“Kegiatan bazaar buku ini rencananya akan menjadi agenda rutin di UBL yang diharapkan mampu meningkatkan minat membaca seluruh Sivitas Akademika UBL,” terangnya

Senada, Agus Sukoco, S.Hut., M.Kom., Dosen Fakultas Ilmu Komputer (FIK) yang juga sebagai salah satu narasumber couching clinic mengatakan selain bazaar buku, UBL juga mengadakan Gebyar Kreativitas Mahasiswa yang berisi sosialisasi mengenai program kreatifitas mahasiswa yang diselenggarakan Direktrat Jenderal Pendidikan Tinggi (dikti). Program tersebut berupa penelitian dan kewirausahaan. Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan minat dan kreatifitas para mahasiswa.

“Sesuai program dikti ini, para mahasiswa harus memiliki program-program yang kreatif sehingga diharapkan mahasiswa menjadi mandiri serta mampu menciptakan lapangan pekerjaan,” tuturnya

Tags:

Related posts: