Warta UBL – Universitas Bandar Lampung (UBL) membentuk Ikatan Keluarga Alumni (IKA) yang menaungi Mahasiswa dan Lulusan Penerima Beasiswa. Menurut Ketua IKA Mahasiswa dan Alumni Beasiswa (Ka.IKA-MAB) UBL, M. Denu Poyo adanya wadah ini tidak hanya memperkuat persatuan, kesatuan dan persaudaraan,tapi saling berbagi informasi,mengingatkan disertai motivasi satu sama lainnya.
“Terbentuknya wadah ini (IKA) berkat inisiasi kami yang ditampung penawarannya dan mendapat arahan langsung Ketua Yayasan Administrasi Lampung (YAL, Dr. Andala Rama Putra Barusman, SE, MAEc) ,”ucapnya disela kegiatan silaturhmi penerima beasiswa yayasan (Beswan) UBL,’Malam Bersama Best One (Mabes)’ di Aula Gedung F, kampus Drs.Hi. RM Barusman, Senin (18/4). Sedangkan, Dr. Andala Rama Putra Barusman, SE, MAEc berujar adanya IKA-MAB UBL merupakan wadah informal diluar jalur akademik yang diapresiasi pihak yayasan karena keberadaannya sangat bermanfaat mengakomodir kepentingan mahasiswa dan alumni penerima beasiswa buat saling berkomunikasi,berkoordinasi dan bersinergis diberbagai hal. Selain itu,pria yang juga Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UBL ini mengharapkan adanya IKA-MEB UBL dapat meningkatkan kualitas mahasiswa dan alumni dengan pembekalan diri diranah softskill, hardskill dan lifeskill sehingga terbentuk keahlian spesifik (competitive advantage), terutama dalam menyambut persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). “Diwadah ini pula, antar anggota IKA dapat saling kenal terutama memberikan info tentang pelatihan kompetensi,workshop sertifikasi hingga lowongan kerja yang dibutuhkan.Termasuk mempromosikan hasil produksi usaha (kewirausahaan) secara luas,sehingga diharapkan masa depan (kesuksesan) tiap anggota yang belum terasah, bisa terbentuk disini,”paparnya. Melengkapi, Wakil Rektor I bidang akademik UBL, Dr.Ir.Hery Riyanto, MT mewakili Rektor UBL Dr.Ir. M.Yusuf Sulfarano Barusman, MBA menyebut adanya IKA-MAB sejauh ini baru mengakomodir 195 orang dari total 1200 penerima beasiswa UBL diempat kategori beasiswa yakni akademik, non akademik,sosial di 6 fakultas dengan 13 program studi (prodi) maupun gender khusus di Fakultas Teknik (FT) dengan 3 prodinya. “Peraihan prestasi kita sejauh ini sangat membanggakan karena dibidang akademik,olahraga, seni dan budaya sudah capai level internasional. Tapi, prosentase produktivitas (prestasi)nya masih kecil. Kita harapkan wadah ini bersama Biro Pembinaan Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni (BPKHA) dan Biro Humas, Marketing dan Komunikasi (BHMK) mampu mendongkrak ‘kelemahan’ itu,”ujarnya. Selain itu, pria yang juga berposisi Dekan FT UBL ini berharap IKA-MAB UBL dapat mengawal para mahasiswa peraih beasiswa yang prestasi akademiknya merosot. Karena, naik turunnya prosentase beasiswa sangat ditentukan pencapaian IPK pertiap semesternya. “Evaluasi (beasiswa)yang dilakukan mereka (BPKHA) tidak hanya pada mahasiswa dengan IPK bagus atau konsisten bertahan, tapi juga mengalami penurunan. Peran ini tidak bisa dijalani biro kemahasiswaan sendiri, perlu juga input bantuan lain termasuk dari Ikatan Alumni. Kita minta tolong mereka bentuk mahasiswa beasiswa tidak hanya lulus baik, tapi juga berpredikat prestasi,”harapnya. Selain itu, IKA-MAB dapat membantu para mahasiswa lebih intens mengimplementasikan tridarma perguruan tinggi dan membantu kerja dosen khususnya diranah penelitian dan pengabdian masyarakat (PPM) dilingkungan pedesaan. Terlebih,kini UBL dikelas Madya Kemenristekdikti dengan dana PPM Rp. 5 Miliar pertahun, telah bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulang Bawang dalam aplikasi Program Pendampingan Masyarakat Desa (PPMD). Dari langkah itu,peran mahasiswa beasiswa dapat dioptimalkan dalam kegiatan berskala nasional dan menjadi percontohan Pemerintah Pusat ini. “Kegiatan ini (PPMD) akan menjadi prasyarat kuliah pendukung selain Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang hasilnya dikeluarkan berbentuk Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)yang mengakomodir penerapan ilmu dasar dan kompetensi dibidang spesifik selama dilapangan. Arah SKPI menunjang kompetensi yang diakui Lembaga Profesi sesuai disiplin ilmu selepas lulus nanti,”jelasnya. Kepala BHMK UBL Ir. Indriati Agustina Gultom, MM menutup adanya IKA-MAB UBL tidak hanya sebagai wadah mercusuar pemberi informasi ketiga pihak yakni mahasiswa, alumni dan kampus. “Diharapkan,tidak hanya ada perubahan mindset, tapi hasil PPM para mahasiswa (beasiswa) dapat disounding ke web sehingga LSM,NGO dan CSR perusahaan mengeluarkan dana project artikel atau buka bursa kerja bagi peserta baik sebagai includer maupun member (aktif) IKA-MAB,”imbuhnya. Tapi, juga mengakomodir berbagai kegiatan pelatihan kompetensi dan workshop sertifikasi PPM dengan tingkat keikutsertaan tinggi, tapi regulasinya diperketat.“Kita usahakan gratis bagi pihak pendaftar awal dengan kuota tertentu.Sisanya,harus membayar. Langkah cepat ini harus ditanggap reaksi mereka (IKA-MAB) dengan mencari anggota atau member proaktif,” tukas wanita yang juga menjabat Kepala Pusat pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (PPIK) UBL ini . (Insan Ares). |
Share