fbpx

UBL Akan Digandeng Pemkab Terlibat Dalam Program PMD-Lamteng

Warta UBL – Keberhasilan Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah (Pemkab Lamteng) menyelenggerakan program ‘pemuda membangun desa (PMD) Lamteng’. Untuk memperluas keikutsertaan objek pelakunya, dalam waktu dekat Universitas Bandar Lampung (UBL) akan digandeng Pemkab Lamteng berkerjasama dalam nota kesepahaman sebagai kampus kedua di Lampung pengimplementasi program tersebut.

Menyikapi hal itu, Ketua Yayasan Administrasi Lampung (YAL) Dr. Andala Rama Putra Barusman, MAEc, mengapresiasi atas penunjukan dan bakal keikutsertaannya UBL dalam program yang langsung disampaikan Bupati Lampung Tengah, Dr. Ir. H. Mustofa, MH disela presentasi seminar Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa Tingkat Dasar (LKMM-TD) BEM Fisip 2016 di Aula Gedung F, Kampus Drs.H.RM. Barusman UBL, Jumat (3/6/2016) lalu.

“Kita sanjung Bapak Bupati, (UBL) akan diikutsertakan dalam program kerja Pemkab Lamteng ini. Sejauh ini proses kerjasama ini masih dalam proses mengkaji dan memformulasikan konsep (draft) yang bakal disepakati bersama. Jika (MoU) ini terwujud, selain di Tulang Bawang, Bandar Lampung dan wilayah lain, UBL juga terlibat memajukan Lamteng berbasis pembangunan kampung,” paparnya.

Pria yang juga Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UBL ini optimis MoU bisa dilakukan tahun ini. Bahkan, tak lama disertai pengiriman mahasiswa. Sejauh ini, baru mahasiswa Fisip yang diminta pemkab setempat mengabdi melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN). Tapi, ditahun berikut keikutsertaan fakultas lain disertakan.

“Para mahasiswa akan belajar hidup dan belajar usaha. Terutama menyumbangkan ilmu dan prakteknya kepada masyarakat setempat. Program ini bagus, agar mahasiswa tidak hanya mampu mengaplikasikan ilmu dikelas, tetapi belajar tentang realita di masyarakat dan kondisi lapangan. Sehingga mereka dapat mengetahui kefektifitasan penerimaan ilmu selama dikampus,” ujarnya.

Sedangkan, Dr. Ir. H. Mustofa, MH menyebutkan akan menunjuk UBL dalam program PMD di 311 kampung atau desa di Lamteng. Karena UBL dianggap berhasil membantu Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang dalam membantu mengelola dan mengembangkan desa setempat dengan melalui program pendampingan pemberdayaan masyarakat bertajuk ‘Kita Untuk Kita (KUK)’.

“UBL kita ajak bersama. Desa itu tidak bisa maju kalau tidak ada peran pemuda dengan kepemimpinannya dalam mewariskan pembangunan, dimulai dari desa. Supaya masyarakat bisa maju, pemuda (mahasiswa) UBL akan kita akomodir dan optimalkan perannya di Lampung Tengah dalam mengelola sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang ada,” paparnya.

Diakui, Mantan Ketua Yayasan Pusat Pengkajian Pengembangan dan Pembangunan Teknologi Masyarakat (YP3TM) Lampung ini, PMD Lamteng dengan total dana Rp.285 miliar, yang dibagi Rp.750 juta-nya perkampung pertahunnya ini, bentuk terobosan dan pendobrak sikap mahasiswa Lampung sebagai ujung tombak pembangunan daerah.Lewat wadah itu, para mahasiswa tidak hanya bekerja, juga menyumbangkan ide gagasan mengurangi pengangguran masyarakat di Lamteng.

“Dalam PMD, mahasiswa tidak hanya pengabdi masyarakat, penyuluh, dan perencana dari bawah. Tapi juga pengawas program kerja (wasprogja) dari ide gagasan yang diaplikasikannya ke publik setempat. Kita harap dengan bantuan UBL, PMD berjalan optimal terutama guna menghadapi pangsa pasar global, terutama disektor pendidikan,pertanian, pemberdayaan ekonomi dan teknologi komunikasi,” katanya.

Mustofa yang mantan Ketua Aspekindo Lampung ini membeberkan tujuan jangka panjang PMD Lamteng, mencetak SDM masyarakat multitalenta dan siap kerja sesuai basis pendidikan pendukung yang dikelola sivitas akademika kampus, tanpa harus mengorbankan profesi sebenarnya. ”Hanya mahasiswa yang bisa masuk dalam pengelolaan masyarakat. Sehingga mereka (masyarakat) sangat terampil dan siap kerja, termasuk mampu menggunakan teknologi,” imbuhnya.

Selain bersama sivitas akademika kampus, PMD ini juga menggandeng SMA dan SMK di Lamteng. Hal ini dilakukan agar para pemuda memiliki tanggung jawab masa depan negara, dalam membentuk masyarakatnya. Dalam kesempatan itu, selama PMD nanti, para peserta juga akan dibekali pendidikan latihan (diklat) singkat bertema menjaga kearifan lokal dan pelestarian budaya setempat.

“Semua itu dilakukan agar pemuda kita siap menghadapi milenium 2015-2025, dengan keunggulan bonus demografinya, pemertahanan budaya lokal sekaligus pemberdayaan masyarakat jadi prioritas. Termasuk menjadikan publik dikampung kita, bisa belajar buat mengelola, membangun, hingga mengatasi berbagai masalah dikampungnya,” tukasnya. (Rilis BMHK UBL/Insan Ares)

Tags:

Related posts: