Upaya dalam memperdalam kajian agama terutama berupa renungan dan pengkajian terhadap konten kitab suci Al Quran Universitas Bandar Lampung (UBL) melalui Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) Al Hidayah UBL menggelar Majelis Taqlim Bagi Sivitas Akademika UBL, Jumat (28-10) lalu. Ketua Panitia Majelis Taqlim UBL Drs. Baharudin, M.H., menerangkan kegiatan ini rutin diadakannya karena merupakan wujud komitmen UKMI Al Hidayah UBL dalam menjaga hidayah ke-Islaman dari setiap sivitas akademika dikampus UBL ini.
“Majelis taqlim terbuka buat umum, tetapi diperuntukan khusus bagi internal (Dosen, Mahasiswa, staf dan karyawan) yang ingin lebih memperdalam kajian agama yang bersumber dari risalah Ilahi (Al Quran) dan dilengkapi pemaparan dari yang merupakan pakarnya yakni ahli tabsir Al Quran,” Ucap Dosen Fakultas Hukum (FH) UBL ini, di Kampus Drs. H. RM. Barusman, Sabtu (29-10) lalu.
Dalam majelis taqlim yang dipusatkan di Mesjid Jami Universitas Bandar Lampung ini dilangsungkan mulai Pukul 18.30 WIB hingga selesai. Buat kali ini, Majelis Taqlim UKMI Al Hidayah UBL mengambil pengkajian bertemakan Menjadikan Al Quran sebagai As-Syifa (Obat) dalam Kehidupan dengan pemateri Ustadz Abdullah Shoddiq dari Semarang, Jawa Tengah.
Dalam sambutannya, Wakil Kepala Biro Pembinaan Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni (BPKHA) UBL Prajawantoro, S.E, M.M., mewakili Rektor UBL Dr. Ir. M. Yusuf. Barusman, M.B.A., menyebut adanya majelis taqlim ini tidak hanya akan memperdalam ilmu keagamaan tetapi juga akan semakin mengakrabkan sivitas akademika UBL.
Sementara itu, Ketua Umum UKMI Al Hidayah UBL Iswanto menerangkan pihaknya rutin mengadakan majelis taqlim sivitas akademika khususnya diperuntukan bagi para mahasiswa yang merupakan salah satu usaha pendekatan yakni mendekatkan para kaum intelektual muda ini untuk sering menghadiri kegiatan keagamaan. Sedangkan, Panitia Lokal Majelis Taqlim UKMI AL Hidayah UBL Handi Sasmiko menyebutkan pentingnya majelis taqlim dikehidupan kampus karena terbukti efektif dalam pembentukan dan pemelihara akhlakul karimah bagi sivitas akademika khususnya dikalangan mahasiswa.
Ditutup, materi dari Ustadz Abdullah Shoddiq yang menyebut bila seseorang mengalami keraguan, penyimpangan dan kegundahan yang terdapat dalam hati, maka al-Quran-lah yang menjadi obat penyembuh yang sempurna dari seluruh penyakit hati. “Itulah sebabnya umat islam sangat perlu mengaplikasikannya karena setiap orang diberi (Allah) keahlian dan taufiq untuk menjadikannya (Al Quran) sebagai obat. Makanya, kedudukan dan urgensi terapi hati dalam al-Qur’an sangat mulia, di samping terapi jasmani,”pungkasnya. (Rep. BMHK/Ed. AX)