Warta UBL – Prestasi ditingkat nasional tak terhingga kembali diraih Universitas Bandar Lampung (UBL), ketika Tim Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik (Prodi TS FT) angkatan 2014 masuk dalam jajaran 5 besar Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) untuk pertama kalinya turut serta dalam di Civil In Action Competition (CIAC) V tahun 2016 yang diselenggarakan oleh Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan Universitas Gadjah Mada (JTSL UGM), Jogjakarta.
Dosen Pembimbing Tim Teknik Sipil FT UBL, Dr. Any Nurhasanah, ST, MT berpendapat bahwa keberhasilan yang diraih di lomba yang bertemakan “pengoptimalisasian sumberdaya air sungai untuk kehidupan masyarakat” ini, karena karya tulis yang disajikan memanfaatkan sungai dan kincir air sebagai pembangkit listrik di pedesaan. Selain itu masukan dari dosen-dosen lain (Ir. Juniardi, MT., Ilyas Sadad, ST., MT., Susilowati, ST., MT.) merupakan kekuatan untuk menghasilkan karya tulis yang baik. Kategori perlombaan lain di CIA V adalah lomba rancang kuda-kuda, ecohouse design.
Persiapan tim Civil In Action UGM di UBL.
Any yang juga Ketua Kelompok Bidang Ilmu Air Prodi Sipil UBL ini beralasan; diikutsertakannya para mahasiswa TS UBL dilomba itu, karena ingin mengajak untuk berbuat sesuatu dengan ikut berkompetisi dilevel nasional. Termasuk juga harus berhadapan dengan tim-tim dari kampus ternama lain seperti ITB, UGM, ITS, dan Brawijaya.
Akhirnya dengan support Kaprodi Teknik Sipil Ir.Juniardi, MT dan Sekretaris Prodi Susilowati, ST, MT ; mengantarkan tim Civil In Action UBL yang dipersiapkan ke lomba dengan terlebih dahulu, melakukan pendalaman objek riset observasi dan pengembangan materi sebelum lomba di Desa Halanganratu, Kabupaten Pesawaran.
Ditempat itu, tim melakukan observasi sungai dengan melakukan pengoperasian kincir air. Walau dilakukan dengan susah payah, tapi berkat pembimbingan berkala dengan mencari solusi terbaik dari pengembangan pola riset. Akhirnya didapatkan abstraksi materi lomba dan langsung dikirimkan ke panitia CIAC UGM, akhir Maret lalu.
“Begitu pengumuman pertama, awal April lalu. Kita langsung masuk 20 besar dari 100-an lebih tim peserta dari 60 lebih Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Swasta (PTS) se-Indonesia. Kita ditengah (kepungan) persaingan dengan kampus dengan FT spesialis kompetisi,” ucapnya diruang M.26 Gedung Pascasarjana Dra.Hj. Sri Hayati Barusman UBL, Rabu (11/5/2016).
Penilaian itu juga telah memenuhi kaidah lomba seperti penyesuaian tema lomba dengan materi makalah, inovasi yang ditawarkan, dampak dan efeknya dirasakan masyarakat, hingga format tulisan serta kajian observasi yang diwajibkan dijalankan tim peserta.
“Ide memang dikembangkan dengan mengukur secara rinci dan direncanakan dengan baik. Itu menyangkut perhitungan potensi dilanjutkan pada PKM penelitian pertiap mahasiswa yang didanai kemenristekdikti,”ucapnya.
Setelah itu, tim dosen dan mahasiswa mengadakan pendalaman makalah materi lomba sambil meningkatkan kompetensi dan kemampuan berkompetisi. Akhirnya berbekal berbagai hal itu, dalam pengumuman kedua akhirnya salah satu tim dari dua tim yang mengirimkan abstrak makalah. Hanya tim beranggotakan Ahmad Irfan Al-Rasyid, Umi Umairoh, dan Cahyo yang masuk kelima besar finalis CIAC UGM.
“Tanggal 19 Mei nanti, tim kami itu diundang presentasi hasil (pendalaman) karya kita. Mereka jadi sangat antusias dan bakal lebih mempersiapkan matang lagi. Apalagi kita akan menghadapi big four FT lainnya yang unggul di (bidang) eksploarasi sumberdaya air yakni UGM, UPR, Universitas Teuku Umar, dan UNM” papar Dosen FT Sipil Spesialisasi Tsunami dan Gempa UBL ini.
Disinggung materi yang menghantar hingga 5 besar nasional, Ahmad Irfan Al-Rasyid berujar materinya berjudul “Peran Kincir Air Sungai Dalam Inti Mengatasi Defisit Listrik di Daerah Lampung yang Terdalam, Terluar dan Terpencil (3T)“. Dalam makalah itu, potensi sungai meski debit airnya kecil, bisa dimanfaatkan sebagai tenaga daya listrik bertenaga mikrohidro.
“Dengan pendalaman pengkajian itu, kita harapkan hasil sumberdaya air listrik ini peran masyarakat didaerah 3T itu tidak tergantung (menunggu) pasokan listrik PLN yang terlambat masuk. Dalam pendalaman pengkajian kita, masyarakat dapat berswasembada listrik. Lomba itu memperebutkan posisi juara I,II, dan III serta presentasi terbaik-termenarik,”terangnya.
Menyikapi pencapaian tim FT Sipil UBL ini, Rektor UBL Dr.Ir. M. Yusuf. S Barusman, MBA pencapaian ini merupakan inspirasi bagi prodi lainnya. Prestasi ini melepaskan dahaga puasa keikutsertaan Prodi Teknik Sipil FT UBL dikompetisi lomba nasional sejak vakum, setelah menjuarai kejuaraan merancang rumah panggung beberapa tahun lalu.
“Kompetisi ini buat kita berdiri bersaing ditingkat nasional. Lewat kompetisi ini kita juga menyiapkan regenarasi (penjaringan) tiap angkatan buat ikut kompetisi serupa, ataupun ajang lain diberbagai level. Sebagai kampus kuda hitam (kurang diperhitungkan), berkompetisi antar kampus berarti berprogres lewat persaingan positif, dengan usaha keras, dan tidak pernah takut maju,”tukasnya. (Rilis BMHK UBL/Insan Ares/Foto Dharma Saputra, SH)