fbpx

Tim Tanggap Bencana UBL Distribusikan Bantuan ke Desa Sinandang Garut

Tanggung jawab kepedulian sosial kepada sesama, rasa empati, kepedulian sosial dan mengaplikasikan pengabdian kepada masyarakat, Universitas Bandar Lampung (UBL) melalui Tim Tanggap Bencana UBL menyerahkan bantuan kepada korban banjir dan longsor lumpur di Desa Sinadang Garut, Kecamatan Waylima, Kabupaten Pesawaran.

Kegiatan yang dikoordinatori Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pencinta Alam (Mapala) Waka Pullan Tuha UBL ini, berhasil mengumpulkan banyak bantuan hasil pengumpulan di posko penggalangan dana sivitas akademika dilingkup S1 dan S2, berupa berbagai properti barang yang dibutuhkan dan didisbustrikan dirumah Kepala Desa Sindang Garut, Kasio, Rabu (22/3) lalu. Bentuk bantuannya, berupa karpet masjid, sajadah, mukena, baju dan perlengkapan sekolah termasuk alat-alat masak, sembako, baju layak pakai hingga amplifier TOA. Tak hanya itu, tim tanggap bencana UBL juga mendirikan posko penanggulangan bencana didesa setempat.

Bery Salatar menjelaskan bahwa UBL berencana akan menjadikan Desa Sinadang Garut yang memiliki 758 kepala keluarga dengan 12 RT ini, sebagai tempat pengabdian masyarakat bagi para mahasiswa, di 6 fakultas dan 12 prodi program S1. Ditambahkan, Rifandy tegaskan UBL akan berusaha membangun potensi SDA dan SDM Desa Sinandang Garut. Untuk SDA, dengan luas wilayah 181 hektar, memiliki potensi di lahan sawah tadah hujan, lahan irigasi teknis dan non teknis sedangkan SDM, desa ini memiliki potensi para petani padi, coklat dan karet, termasuk peternak budidaya ikan gurame, lele, hingga pengerajin cetak bata.

Sedangkan Kades Sindang Garut, Kasio mengapresiasi adanya bantuan dari UBL sebagai bentuk uluran tangan dari pihak-pihak yang peduli terhadap para korban bencana alam. Kasio menyambut hangat berbagai bentuk bantuan program lain, yang akan dilaksanakan UBL, terutama pengembangan potensi wilayah dan masyarakat sekitar termasuk, perlu adanya peran serta kampus dalam membantu masyarakat dan pemerintah desa setempat. “Kita harap ada pendidikan dan pelatihan (diklat) untuk mengembangkan potensi masyarakat dan komoditas (SDA)  yang ada. Kita akan berikan akses penuh, yang kami butuhkan tutor supaya upaya percepatan pembangunan, dijalur yang benar (on the track) dan sesuai bidangnya,” Pungkasnya. (Rep. BMHK/Ed. RTS)

Tags:

Related posts: