Kiprah Universitas Bandar Lampung (UBL) dalam berbagai kompetisi debat karya ilmiah tingkat nasional, semakin intens. Setelah, tiga mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UBL angkatan 2014, Udi Asrudi, Rantika Wahyuna dan Muhammad Ardiansyah terlibat di International Accounting Week 2017 di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, pada (2/3) hingga (4/3) mendatang.
Udi Asrudi menjelaskan didalam IUD terdapat berbagai macam lomba. Salah satu kompetisi diikuti para duta UBL, yakni Indonesian’s University Debate (IUD) 2017. “Ini ajang pertama nasional diikuti. Terpilihnya kami, memang ditentukan pihak fakultas dan prodi, karena masing-masing kami perwakilan tim juara, diajang Fisip Debate Competition (Fideco) UBL 2016,” Jelasnya di Gedung A, Kampus Drs. H. RM. Barusman UBL, Selasa (14/2) lalu.
Asrudi menambahkan materi yang akan disampaikan jenisnya banyak, mulai pendidikan, sosial budaya, ekonomi, politik, hingga hukum tetapi tim IUD Fisip UBL, mendapatkan materi ekonomi dengan klasifikasi accounting dan perpajakan. Penetapan materi dari panitia setempat. Meski, tidak mendalami bidang tersebut. Rudi, begitu disapa dan tim tetap mempersiapkan diri dengan baik. “Judul besarnya,’Pajak Untuk Pembangunan Berkelanjutan’. Alhamdulillah dalam mendalami materi, selain eksplorasi diberbagai literatur dan pemberitaan dimedia massa, media sosial serta jejaring sosial. Kita juga sharing dengan sivitas akademika lain,mendalami ilmu ini. Jadi kita memiliki banyak perspektif. Sehingga siap dihadapkan, sebagai tim pro maupun kontra materi,” Ucapnya.
Sementara itu, Dr. Ida Farida, M.Si., selaku dosen pembimbing Tim Debat IUD UBL 2017 mengungkapkan keoptimisan timnya untuk melangkah jauh dalam kompetisi ini. Tak lupa, Dekan Fisip UBL Dr. Yadi Lustiadi, M.Si., berharap keikutsertaan tim IUD Fisip UBL akan memacu semangat motivasi, aspirasi dan apresiasi mahasiswa lain, untuk beprestasi. “Berbagai kelemahan diteknik dan non teknik, sudah evaluasi. Tiga orang ini sudah disetting untuk menjalankan tupoksinya masing-masing. Tim ini juga kita persiapkan guna menghadapi lomba-lomba (debat ilmiah) berikutnya. Keikutsertaan mereka memang kita dorong, karena dapat mengibarkan kiprah (lomba) UBL dilevel nasional,” Imbuhnya. (Rep. BMHK/Ed. AX)