Dream Team Basketball Universitas Bandar Lampung (UBL) mulai mempersiapkan diri untuk mewakili Provinsi Lampung di ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) 2017. Persiapan matang dan bersiap berlaga di ajang Nasional ini merupakan berkah dari prestasi di Pekan Olahraga Mahasiswa Daerah (Pomda) Provinsi Lampung 2017 lalu.
Direktur DTB Dr. Andala Rama Putra Barusman, MA.Ec., sangat membanggakan atas keberhasilan timnya menjadi wakil Provinsi Lampung di Pomnas 2017. Setelah DTB Putra juara I dan DTB Putri diposisi runner up diajang Darmajaya Basketball Competition (DBC) 2017 Mei lalu. Dengan hasil ini, DTB UBL berhak mewakili Lampung di kompetisi basket Pomnas 2017.
Andala bersama jajaran pengurus mengaku tidak memasang target tinggi diajang ini. Ajang ini merupakan ajang pertama DTB ditingkat nasional. Timnya hanya diminta menimba ilmu, menimpa skill, mematangkan mental dan menambah pengalaman dari regulasi kompetisi yang dipenuhi para bakat atlet –mahasiswa basketball tim nasional.“Tidak ada target muluk-muluk. Tim ini diisi pemain junior semua, kisaran didominasi pemain semester kedua. Kita harap bila terjun nanti, mereka mendapatkan hasil maksimal, mudah-mudahan termotivasi menang. Intinya, kami ingin mereka menambah jam terbang dan merasakan persaingan tingkat tinggi, dilevel nasional,” Paparnya.
Kesempatan untuk mewakili Provinsi Lampung ini pun mendapatkan apresiasi tinggi dari Rektor UBL Dr. Ir. M. Yusuf. S. Barusman, MBA., dan ia meminta agar tim ini tidak lengah dan berhenti berlatih. Agar terbentuk skill, dan mental pemain mencapai tingkat nasional tentu dari pemasangan target dan pencapaiannya harus terealisasi. “Saya sudah meminta Direktur Tim dan jajaran (DTB UBL), agar anak asuhnya tidak berpuas diri dulu. Teruslah menempa diri dengan latihan dan pertandingan yang intens. Mungkin dengan mencari kegiatan (sparing dan even kompetisi) diberbagai ajang, atau kami pertimbangkan membuat kompetisi basket sampai nasional. Tujuannya, agar cita-cita tim kita (DTB UBL) mencapai 5 besar nasional, bisa terealisasi,” Pungkasnya. (Rep. BMHK/Ed. RTS)