Rasa pahit kehidupan masa lalu yang sulit, membuat manusia memiliki kekuatan untuk berubah kearah yang lebih baik. Hal ini sanada dengan perjalanan hidup Dosen Ahli Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bandar Lampung (UBL) sejak tahun 1986, Dr. H. M. Hengky Achmad Subing. S.E., M.Si., yang berasal dari keluarga petani berlatar belakang ekonomi rendah.
Diakuinya hidup sebagai anak buruh tani dari dearah Sekumpung, Lampung Timur hanya dilalui dengan bercocoktanam sambil berternak, sehingga sangat sedikit waktu untuk memfokuskan diri mengejar pendidikan. Namun, hal tersebut tidak meruntuhkan mental kuat yang dimilikinya untuk merubah kehidupan dan mengangkat derajat keluarga dengan menguasai bidang ilmu ekonomi.
Pria kelahiran Sukadana, 56 tahun silam itu mengaku setelah menempuh jenjang sekolah dasar di SDN Sekampung, 1971, dirinya memutuskan hijrah ke Bandar Lampung. Tekadnya membuahkan hasil setelah lulus dari SMPN 1 dan SMAN 1 Tanjung Karang direntang waktu 1974-1977, suami Ir. Rosdiana itu berhasil menempuh S1 Fakultas Ekonomi Universitas Lampung (FE Unila) dengan nilai yang memuaskan.
Hebatnya, semua proses pendidikan tersebut dibiayai sendiri dengan membuka usaha berdikari di beberapa bidang, mulai dari usaha 40 unit transportasi becak hingga berjualan berbagai item barang rumah tangga di tengah-tengah masyarakat membuatnya tetap survive.
“Melalui usaha tersebut, saya berhasil merengkuh pendidikan S1 (FEB) di Unila dan mempersiapkan biaya guna melanjutkan studi pada program pascasarjana di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta,” ucapnya saat ditemui di ruang kerjanya yang bertempat di kampus Drs. H. RM Barusman UBL, Rabu (25/11/2015) lalu.
Selain itu, demi mewujudkan cintanya pada dunia pendidikan, ayah 4 anak ini bersama rekannya sejak tahun 1979 mendirikan SMP Trigana dan menjabat sebagai Kepala Sekolah, Guru, dan Wali Kelas sekaligus. Dan pada tahun 1981, saat masih menempuh program pascasarjana, dirinya juga dipercaya sebagai kepala SMA Ekabakti, Sumur Batu.
Selanjutnya, pria yang benci sikap pemalas ini berhasil menyelesaikan program doktoral Ilmu Ekonomi di Jakarta pada tahun 2013 dan focus pada bidang ekonomi dan studi pembangunan. Spesialisasi ini ditekankan demi meningkatkan status ekonomi (keluarga).
“Sejak kecil saya memendam cita-cita ingin bekerja di bidang pemerintahan dan perekonomian dan ilmu ekonomi ini saya terapkan baik dalam proses belajar mengajar maupun kehidupan sehari-hari,” ucap Ketua Sentra Hak Kekayaan Intelektual UBL ini.
Disinggung korelasi keilmuan dengan pengabdian di UBL, Dosen ahli ilmu ekonomi ini mengaku, selain mengabdikan diri sebagai Dosen Pengajar selama 30 tahun, dirinya juga banyak memperoleh undangan sebagai pemateri pendidikan khususnya bidang ekonomi di masyarakat serta menjadi salah satu tenaga ahli di Dinas Ketenagakerjaan.
“Saya harap UBL terus meningkatkan metode pendidikan dan pengajaran, fasilitas baik infrastruktur maupun sarana dan prasarana, hingga kualitas dan kuantitas Dosen Pengajar berstandar internasional,” tukasnya.