Bandar Lampung—Program Studi (prodi) Teknik Mesin Universitas Bandar Lampung (UBL) berhasil masuk ke tahap final dalam perlombaan Kontes Robot Indonesia (KRI) 2019 yang diselenggarakan oleh Direktorat Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Pengumuman ini diunggah di website resmi KRI 2019 pada Selasa, (12/03/2019).
Muhammad Riza, S.T., M.Sc., Ph.D., dosen prodi teknik mesin UBL sekaligus pembimbing kegiatan ini mengatakan dalam perlombaan KRI 2019 ini dibagi enam cabang perlombaan yaitu Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI), Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI), Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI), Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Humanoid, Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Beroda, dan divisi baru Kontes Robot Tematik Indonesia (KRTMI).
“Untuk perlombaan kali ini kita mengikuti cabang lomba KRTMI. Cabang ini mengharuskan peserta membuat robot petani padi, jadi robot harus bisa menanam, berjalan melewati rintangan, menyiangi rumput dan memanen padi secara baik serta ukuran robot yang ditentukan yaitu tidak lebih dari 50×50 CM. Selain itu penilaian ketepatan dan kecepatan robot juga menjadi poin penting dalam perlombaan ini,” ujar Riza saat ditemui di ruangannya, Selasa (19/03/2019).
Riza menyampaikan perlombaan yang diikuti lebih dari 400 peserta perwakilan dari berbagai universitas seluruh Indonesia ini melalui beberapa tahap diantaranya penyeleksian proposal, pemasukan laporan kemajuan dengan mengirimkan foto dan video robot dan yang terahir adalah babak final yang akan diadakan di Universitas Dian Nuswantoro Semarang pada 19 – 23 Juni 2019 mendatang. “Untuk cabang lomba ini ada 24 Universitas yang lolos ke babak final dan salah satunya kita. UBL mengirimkan satu tim yang kami beri nama 3R (Three R) yang beranggotakan tiga mahasiswa prodi teknik mesin yaitu Putra Saheri, Nuryasid dan Aloisius. Sebenarnya anggota tim ada beberapa lagi tapi karena hanya tiga yang bisa maju jadi yang terdaftar tiga orang dan yang lain membantu,” tambah Riza.
“November tahun lalu kita juga ikut lomba National Student Competition 2018 dengan tema Industry 4.0 yang dilaksanakan di ITB Bandung bekerja sama dengan Siemens. Kita merancang automatic liquid filter atau alat pengisi cairan otomatis dan menjadi satu satunya peserta dari luar pulau Jawa yang berhasil menembus babak final. Dengan pencapaian ini membuktikan mahasiswa prodi Teknik Mesin UBL mampu berkarya dan berinovasi menghasilkan produk mesin dengan memanfaatkan teknologi robot yang sudah menjadi tren saat ini. Harapannya produk ini nantinya bisa dikembangkan lagi dan dimanfaatkan untuk teknologi pertanian di masyarakat,” tutup Riza.