fbpx

PT. PINDAD Gandeng UBL Uji Sistem Produksi Persenjataan Tempur dan Transportasi Khusus

Bandung – Universitas Bandar Lampung (UBL) jalin kerjasama dengan PT. PINDAD yang merupakan industri pertahanan dan produsen alat pertahanan terkemuka di Asia. Jalinan kerjasama ini tertuang dalam nota kesepahaman yang ditandatangani pada Selasa, 17 Mei 2022 antara Rektor UBL, Yusuf S. Barusman dan Direktur Direktur PT. Pindad, Abraham Mose.

Melalui kerjasama ini, UBL melakukan pengujian dan pelatihan Sistem Teknologi Informasi, Otomatisasi dan Robotika pada proses produksi persenjataan tempur dan transportasi khusus di laboratorium PT. PINDAD yang juga menyediakan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk menunjang pelaksanaan penelitian UBL selama disana.

Selain itu juga Nota kesepahaman yang ditandatangani ini bertujuan untuk melakukan penjajakan dan diskusi antar lembaga untuk menjalin kerjasama dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengembangan bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi juga sebagai pemanfaatan sumber daya yang dimiliki baik oleh UBL maupun PT. PINDAD.

Ha ini disambut baik oleh Kepala Pusat Studi Mekatronika dan Otomatisasi, Riza Muhida. Pada kesempatannya, ia turut senang dengan adanya MoU UBL dan PT. PINDAD yang memberikan keuntungan bagi dosen dan mahasiswa untuk terlibat di industri secara langsung baik melalui penelitian maupun magang khususnya di industri perlaatan pertahanan dan keamanan.

“Dengan adanya kerjasama ini, penelitian di UBL akan semakin meningkat terutama di bidang alutsista. Banyak dosen UBL yang bisa terlibat dengan kegiatan PT. PINDAD, misalkan dalam bidang robotika, IT atau manajemen. Mahasiswa juga bisa magang menerapkan ilmunya dan praktisi PT. PINDAD bisa mengajar di UBL,” ujarnya saat diwawancarai melalui WhatsApp pada Rabu pagi (18/05).

Salah satu implementasi kegiatan yang sedang dilaksanakan dari kerjasama yakni penelitian dengan dua judul antara lain “Rancang Bangun Kendaraan Pemandu Otomatis” dan “Sistem Inventory di PT. PINDAD” yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) dengan skema Matching Fund dan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). ***(JVS)

Tags:

Related posts: