fbpx

Prosesi Gladeresik Wisuda UBL Berlangsung Khidmat

Prosesi gladeresik bagi para wisudawan dianggap hal sakral sebelum dikukuhkan pada yudisium. Hal tersebut tampak sejak pukul 13.30 WIB di Kampus Drs. H. RM Barusan UBL, meski dengan wajah lelah, para wisudawan tetap datang dan khidmat mengikuti gladeresik.

Disela prosesi, Wakil Rektor UBL Bidang Akademik, Dr. Ir. Hery Riyanto, M.T., mengingatkan wisudawan agar datang tepat waktu, menjaga ketertiban selama prosesi dan mematuhi tata tertib serta etika selama prosesi wisuda.

“Gladeresik ini harus diikuti dengan khidmat karena prosesi ini refleksi pelaksanaan wisuda sesungguhnya. Semua (wisudawan) harus mengikuti ketentuan dan arahan yang diterangkan agar kelancaran (wisuda) berlangsung dengan baik, tertib, serasi, selaras dan sesuai rundown acara,” jelasnya.

Sedangkan, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UBL, Drs. Harpain, MAT., menegaskan prosesi wisuda merupakan latihan agar tampilan para wisudawan tertib, rapih dan enak dipandang. Selain itu, wisuda harus dianggap prosesi yang penting dan sakral dalam rangkaian kegiatan akademik perguruan tinggi.

“Dengan pengaturan (Gladeresik) ini melatih mereka disiplin agar prosesi wisuda besok berlangsung lancar,” ucapnya.

Namun, Harpain menyampaikan harapannya agar para wisudawan terus meningkatkan keilmuan dikampus dengan terus belajar ditengah masyarakat dan lingkungan kerja.

“Perlu ada penyesuaian agar sejalan aplikatif materi dan prakteknya di lapangan. Termasuk pada dunia usaha ditengah persaingan globalisasi dan pengembangan karir,” imbuhnya.

Tak jauh beda, Dekan Fakultas Hukum UBL, Dr. Bambang Hartono, S.H., M.H., gladeresik jadi wadah melatih wisudawan melatih diri agar menimalisir kesalahan. Itu karena acara wisudawan dianggap suci, sakral dihadapan petinggi kampus, pejabat dan tamu undangan hingga keluarga besar.

“Diharapkan sekecil mungkin mengurangi kesalahan teknis dan non teknis. Maka acara (wisuda) semakin khidmat, sukses dan lancar,” jelasnya.

Lanjutnya, Kepala Biro Konsultasi Bantuan Hukum (BKBH) UBL ini berharap wisudawan lebih mengimplementasi ilmu dengan analisis matang dipekerjaan. Para wisudawan harus mampu memberi pandangan ditengah publik guna menghadapi persaingan global. Hal ini menjadi bekal proses penimbaan ilmu berbasis kontekstual learning dan menambah jaringan hubungan setelah menjadi alumni.

“Dengan jaringan ini antar wisuda ataupun dengan adik-adik (mahasiswa)nya ada link kedekatan almamater ataupun dengan masyarakat sebagai link sosial sehingga dapat menentukan kehidupan kedepan lebih baik,” tukasnya.

Menutup, Kepala Biro Humas, Marketing dan Kerjasama UBL, Ir. Indriati Agustina Gultom, M.M., menyampaikan permohonan maaf atas kemacetan yang terjadi akibat pelaksanaan kegiatan Wisuda ini.

“Segenap sivitas akademika UBL menyampaikan permohonan maaf atas kemacetan yang terjadi akibat pelaksanaan kegiatan wisuda hari ini khususnya kepada masyarakat sekitar kampus,” ucap Indri.

Tags:

Related posts: