Warta UBL – Program Studi Teknik Arsitektur Universitas Bandar Lampung (Prodi TA UBL) berhasil torehkan prestasi tingkat provinsi Lampung karena berhasil meraih juara umum dari Lomba Karya Cipta (LKC) 2016 yang diadakan Unit Pelaksana Teknis Daerah-Pusat Informasi Pengembangan Permukiman dan Bangunan (UPTD-PIP2B), khusus Satuan Kerja Perencanaan Bangunan dan Lingkungan (Satker PBL) Dinas Pengairan dan Permukiman (Disairman) Provinsi Lampung.
Sekretaris Prodi TA UBL, Sofia Islamiah Ishar, S.T., M.T membenarkan hal itu diruang kerjanya, Jumat (22/4) bahwa para mahasiswanya berhasil memenangi berbagai kategori dilomba sayembara khusus bagi para mahasiswa teknik Arsitektur se-Lampung.
Wanita yang juga Koordinator Program International Studi Exchange (Kor.PISE) UBL ini menambahkan kegiatan tersebut dalam tiga kategori lomba yakni lomba desain arsitektur, desain poster dan penulisan essay ini juga terlaksana karena ada kerjasama dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) pusat maupun perwakilan daerah Lampung.
”Kita dapat semua (memenangkan) kategori juara I lomba desain arsitektur rumah-toko (ruko) dan desain rumah layak huni. Selebihnya buat lomba penulisan essay dan poster bertemakan “green living (hunian hijau)” kita diposisi runner-up. Semua itu dalam klasifikasi (kategori) lomba perseorangan maupun perkelompok,” paparnya.
Sofia pun langsung menjabarkan, lomba dilakukan dalam dua kategori yakni perseorangan/individu dan grup. Terkait nama peraih dan jenis lomba diikuti. Untuk kategori Desain Ruko Lingkungan dan Terjangkau, kategori kelompok wanita meraih juara 1 terdiri Cahaya Pertiwi, Triana Ayuning Putri, dan Yunita Sari. Untuk dikategori yang sama kelompok pria meraih juara II yang disematkan pada Gusti Rianggono, Ahmad Fauzan Rizani, dan Satrio Agung Perwira.
Buat kategori lain, seperti Desain Rumah Layak Huni perseorangan diraih Sultan Maulana. Sedangkan lomba penulisan essay meraih juara I atas nama Rivena Elbes dengan judul essaynya, “Transportasi Hijau Menuju Kota Hijau”. Sedangkan lomba poster yang diikuti berhasil menyematkan wakilnya Achmad Faqih Baihaki sebagai juara II dan Aditya Tri Wibowo di juara III.
“Semua peserta datang dari (TA UBL)angkatan 2014, saat mereka mengambil mata kuliah studio perancangan arsitektur IV.Memang dari situ,saya pikir aplikatif (praktek) mereka mampu dioptimalkan lewat lomba, sehingga melalui saya, prodi Arsitektur mewajibkan dan mengajak mereka ikut lomba ini. Tidak harus jadi juara, tapi dengan mereka terlibat kegiatan itu mendapatkan nilai plus,karena sebelum dan sesudah (acara) mendapatkan pembekalan serta motivasi,”tuturnya.
Lomba ini diakui Sofia diikuti total 30 mahasiswa dari prodi TA angkatan 2014, baik bentuk formasinya per individu maupun per tim. “Semua term of refrence-nya lomba dibebaskan pihak dosen (mentor), dan prodi. Mereka harus bersaing dengan kampus lain se-Lampung pemilik Prodi TA diantaranya dua terkuat yakni Unila, dan Universitas Malahayati (Unimal),”imbuhnya.
Kedepan, agar prestasi tersebut terus dipertahankan, para mahasiswa juga dilibatkan dalam berbagai perlombaan yang diciptakan dan disupport oleh para dosen TA UBL. ”Bentuknya, dalam waktu dekat para dosen TA UBL yang tergabung dalam IAI Lampung bekerjasama dengan IAI Jakarta akan menyelenggarakan Festival Arsitektur Lampung (FAL) 2016 tingkat nasional, rencananya akan bertempat di UBL” akunya
Menambahkan, Kaprodi TA UBL, Ir. Tjetjeng Sofjan S, MM mewakili Dekan FT yang juga Wakil Rektor I bidang akademik UBL Dr. Ir. Hery Riyanto, MT berharap prestasi skala provinsi ini terus ditingkatkan dilevel nasional hingga internasional. Tjetjeng berharap pretasi juara umum di KLC 2016, dapat dilanjutkan para junior diikutsertaan tahun berikutnya.Pihak prodi, juga akan menduplikasi dan memajang sertifikat maupun piala sebagai bukti legalitas usaha prestasi mahasiswa.
“Ini cukup unik, dari tingkat lokal (Lampung), prestasi tingkat nasional kita belum ada. Langsung loncat dengan cukup banyak melahirkan prestasi internasional. Terbaru kita baru mengirimkan tiga mahasiswa ke Jepang. Bahkan salah satunya, Jamaludin bersama tim kerja internasionalnya memenangkan juara II kompetisi desain tata letak ruang kota dikota Kitakyushu,” jelasnya.
Sementara,disinggung kunci sukses menyerobot juara umum, salah satu pemenang lomba Cahaya Pertiwi menyebut itu berdasarkan ekspetasi utama agar nama dan citra prodi TA UBL terdengar publik, bahkan hingga ditingkat nasional.
“Memenangkan sayembara (lomba) ini ibarat langkah efektif mengepakan sayap (nama besar Prodi TA UBL). Bentuknya, memang kami dipaksa (push) tim dosen untuk ikut termasuk memotivasi proaktif. Perihal menang atau nggaknya, bukan masalah, urusan belakangan. Terpenting proaktif kita mulai pembukaan, pendaftaran, dan ikut lomba. Apapun hasil (lomba)nya pasti dipublish prodi,” tukasnya. (Rilis BMHK UBL/Insan Ares).