Warta UBL – Dalam menjaring animo mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bandar Lampung (FH UBL) untuk terlibat langsung dalam pemilihan presiden (pilpres) fakultas 16-19 Mei mendatang. Presedium Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FH UBL mulai mensosialisasikan pilpres melalui sosialisasi yang dilakukan melalui penempelan dan pembagian pamflet keberbagai penjuru kampus.
Presiden BEM FH UBL Mey Kurniawan menyebut waktu dua minggu dalam menjaring animo para mahasiswa FH UBL untuk terlibat dipilpres sebenarnya sangat sempit. Namun, jika aplikasinya dijalankan kontinu maka hasilnya bisa berlangsung maksimal.
Selain itu, dipilihnya media cetak pamplet sebagai salah satu cara promosi dan penjaringan keterlibatan massa, karena sejauh ini media tersebut masih mampu menjangkau akses seluruh mahasiswa FH UBL pertiap angkatan dikampus.
“Sebenarnya yang patut dicermati bukanlah (jenis) medianya, tapi tujuan dari keberadaan pilpres ini. Kegiatan ini bertujuan memberikan wawasan dan mengharapkan keterlibatan langsung bagi para mahasiswa tentang pentingnya berpartisipasi dalam pelaksanaan dan pengawasan pilpres fakultas,” ujarnya disela penempelan pamplet dimading gedung A, Biro Marketing, Humas dan Kerjasama (BMHK),kampus Drs.H. RM. Barusman UBL, Selasa (3/5).
Sehingga sosialisasi menjadi faktor penting dalam mengakomodir keterlibatan dan partisipasi para mahasiswa sebagai peserta yang dipilih maupun memilih, maupun supervisior. “Konsepnya sangat sama dalam pemilu dilakukan seluruh masyarakat di Indonesia baik dalam bentuk partisipasi suara maupun partisipasi dalam pengawasan pemilu,”imbuhnya.
Dengan mengusung jargon “FH UBL memanggil, Satu Suara Untuk Perubahan”, Mey mengaku cukup optimis Pilpres FH UBL akan berjalan sukses dan bahkan bisa menjadi contoh pelaksanaan pilpres serupa lainnya ditingkat fakultas maupun prodi lainnya dikampus “solution for present and future”ini.
“Dengan tema ini, kami mengajak dan menghibau sivitas akademika FH UBL khususnya kalangan mahasiswa pemilih, peserta dan pengawas Pilpres agar bersama kami mensukseskan kegiatan ini dam terutama pilihan (para calon presiden) menurut hati nurani Anda,”ajakannya.
Sedangkan, Anggota BEM FH UBL Hendrik Kurniawan juga menyebut kesuksesan pelaksanaan pilpres FH UBL tergantung dari keefektifitasan promosi dan penjaringan animo pelaksana pemilunya.
“Diharapkan melalui penempelan pamflet ini, implikasi sosialisasi dan penjaringan animo khususnya pemilih pemula khususnya mahasiswa FH UBL baru (angkatan 2015) maupun di seluruh angkatan dapat turut aktif dan ikut andil tidak hanya ikut bertarung, tapi diluar jalur itu juga ikut mendukung pelaksanaan, dengan tidak hanya ikut memilih tapi juga pengawalan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan (pilpres) mendatang,”ujar Hendrik.
Pria yang pernah menjabat Ketua Pelaksana Seminar Daer/ah BEM FH UBL ini mengaku tidak hanya akan menjaring animo mahasiswa. Tapi, agar pelaksanaan Pilpres ini berjalan sukses, dan kondusif, pihaknya juga akan bekerjasama dengan pihak-pihak pendukung terkait seperti Dekanat, Prodi, pihak keamanan kampus, hingga para alumni sebagai pemantau eksternal independen.
“Tidak hanya menjaga agar pilpres ini aman, tapi kami bersama mereka juga input sosialisasi kerjasama untuk menciptakan kesadaran penyelenggaraan agar Pilpres 2016 berjalan lebih baik dari pemilu-pemilu sebelumnya. Gerakan ini diperuntukkan bagi pemilih untuk penyadaran dan menekan angka golput yang tinggi,seperti ditahun-tahun sebelumnya,”akunya.
“Angka golput ini pada umumnya dipicu oleh pemilih-pemilih yang antipati terhadap dasar pelaksanaan, tujuan dan manfaat dari pilpres. Mungkin perkiraan saya,masih banyak belum tahu betul teknis pilpres dan belum memahami urgensi pesta demokrasi para insan FH UBL yang akan kita selenggarakan, bersih, transparan dan demokratis ini,”spekulasi penutup Hendrik. (BMHK/Insan Ares).