Beragam kerjasama yang dilaksanakan oleh Universitas Bandar Lampung (UBL) dengan berbagai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta merupakan sarana untuk saling menerapkan knowledge sharing di dunia Pendidikan Tinggi. Kali ini, Program Pascasarjana UBL menerima kunjungan kerja sebagai bentuk studi banding dari Program Pascarsarjana Universitas Garut (Uniga), Jawa Barat.
Rombongan Program Pascasarjana Uniga ini berisikan 110 mahasiswa dan beberapa dosen pembimbing dari dua Program Studi Magister, yakni Manajemen Pendidikan Islam dan Administrasi Publik. Kunjungan ini dipimpin Direktur Program Pascasarjana Uniga Prof. Dr. H. Jusman Iskandar, MS., diterima di Auditorium Gedung M, Kampus Dra. Hj. Sri Hayati Barusman, Senin (9-1) lalu.
Dalam kesempatan ini, Asisten Bidang Non Akademik Program Pascasarjana UBL Drs. Harpain, MAT, M.M., menyebut adanya audiensi ini merupakan bentuk kepercayaan dari PPs Uniga terhadap segala pencapaian yang dicapai PPs UBL. Untuk itu, mendatang akan dikembangkan kerjasama berkelanjutan, yakni PPs Magister Ilmu Administrasi (MIA) UBL dengan Magister Administrasi Publik Uniga yang memiliki kajian sama dan sama-sama terakreditasi B. “Diharapkan dengan kerjasama antar PTS ini, ada peningkatan penilaian akreditasi. Karena akreditasi bentuk kepercayaan dari pemerintah. Mudah-mudahan kerjasama, dengan cakupan Tri Dharma Perguruan Tinggi ini juga direspon positif berbagai pihak. Fokus ketiganya tetapi prioritas tergantung pada kesepakatan (komunikasi) dan mediasi antar unit perguruan tinggi,” Ujarnya.
Sedangkan, Prof. Jusman menyebut dasar kunjungan kerja ini, karena banyak persamaan dari keterbutuhan hubungan antar kelembagaan pendidikan tinggi. Selain itu, pria 68 tahun ini menyebut dalam kegiatan yang menyertakan para mahasiswa PPs ini juga mengaplikasikan dari dua akademik perkuliahan di PPs Uniga, yakni praktikum lapangan dan seminar ujian perantara (UP). “Agenda kunjungan kita, di Lampung ini, selain ke UBL, juga mengunjungi kantor Pemerintahan Kota Bandar Lampung. Keduanya bertujuan sama, yakni mempelajari adminisrasi pemerintahan dan tata kelola pendidikan tinggi disini. Kesimpulannya, kedua pola yang ada sudah termasuk baik, transparan dan dikelola profesional,” Kata pria kelahiran Kalianda, Lampung Selatan ini.
Sementara itu, Soewito yang berharap kerjasama dapat difokuskan pada Hibah Bersaing Penelitian Kerjasama antar Perguruan Tinggi (PEKERTI) dan Program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3I). “Kerjasama itu akan saling meningkatkan akreditasi, proposal riset dan pengabdian masyarakat,meredamkan gejolak dalam pemertahanan NKRI hingga peningkatan derajat kualitas SDM lulusan sesuai kiprah ditengah masyarakat,” Pungkasnya. (Rep. BMHK/Ed. AX)