fbpx

Mahasiswa Student Exchange UBL Hadiri 217 Architectural bersama Tadao Ando

Mahasiswa Arsitektur Universitas Bandar Lampung (UBL) yang berhasil meraih Student Exchange Research Program (UK-SERP) 2016 di University of Kitakyushu, Jepang kian menunjukan eksistensinya. Kali ini, mahasiswa Arsitektur UBL, semester 9 Dian Permana Bastari mewakili UBL menghadiri sebuah acara yang diselenggarakan “217 Architectural” berupa sebuah event rutin, setiap bulan dilaksanakan di Kota Osaka, Jepang. Kegiatan ini mewadahi para praktisi arsitek terkenal kelas dunia membahas karya – karyanya.

Dalam kesempatan itu, Dian berkesempatan mewujudkan mimpi bertemu idola yang membuatnya memilih program studi arsitektur. Bahkan, berkat idolanya itu, Dian berkesempatan mengikuti program yang diselenggarakan oleh Kitakyushu University, Jepang, tersebut. “Pemateri yang menjadi bintang tamu adalah idola saya sejak mendalami ilmu arsitektur, yaitu Tadao Ando, beliau seorang Arsitek Jepang, Ando sensei panggilannya, telah banyak memenangkan penghargaan bergengsi kelas dunia dibidang Arsitektur,” jelasnya, dalam surat elektronik, Selasa (27/12/2016).

Untuk diketahui, kiprah Takao Kitayama dalam dunia arsitektur dunia, sejak memiliki perusahaan konsultan desain, bernama Kitayama Company di Kota Tokyo, Jepang. Bahkan, karya Kōjirō, panggilan Takao Kitayama semakin melejit diranah dunia, sejak berkolaborasi dengan Peter Eisenman adalah adik bungsunya. Ando sendiri lahir di distrik Minato, Osaka sebagai putra kembar, dengan darah blasteran Jepang – Skandinavia.

Menimpali, Dosen penanggung jawab UK-SERP UBL di Kitakyushu Jepang, Harris Muwardi, S.T., M.T., mengapresiasi kegiatan internasional yang dilaksanakan salah satu mahasiswanya tersebut. Baginya, keikutsertaan Dian dalam acara diselenggarakan oleh “217 Architectural”, menandakan UBL mendapat kehormatan mendapat kesempatan tersebut. Senada, Dekan FT UBL Dr. Eng. Fritz Akhmad Nutzir, S.T., M.A., ikut memuji prestasi Dian. Meski begitu, Fritz menekankan kepada Dian dan para mahasiswa beasiswa UBL lain, agar menjadikan tiap momen, sebagai bahan pembelajaran. ”Intinya, dari setiap kegiatan. Para mahasiswa harus terus bermimpi besar mewujudkannya. Tidak ada mimpi yang tidak bisa terwujud, asal kita mau berusaha. Karena ketika mimpi terwujud ada kebahagiaan luar biasa (didapatkan),” Pungkasnya. (Rep. BMHK/Ed. AX)

Tags:

Related posts: