Warta UBL – Langkah Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bandar Lampung (BEM Fisip UBL) dalam terus mencetak para mahasiswa berkepribadian pemimpin terlihat ketika 150 peserta berbagai elemen mahasiswa antusias mengikuti Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa Tingkat Dasar (LKMM-TD) BEM Fisip 2016. di Aula Gedung F, Kampus Drs.H.RM. Barusman UBL.
Ketua Panpel, Denta Putra Utama mengakui ratusan peserta yang mengikuti kegiatan bertajuk ”Membentuk Kader Yang Berintelektual, Berintegritas, dan Loyal Dalam Bingkai Kekelurargaan” ini tidak hanya mahasiswa di tiga prodi Fisip UBL yakni Ilmu Administrasi Bisnis, Ilmu Administrasi Publik dan Ilmu Komunikasi.
Ada juga keterwakilan para mahasiswa dari Fakultas Hukum (FH), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Fakultas Teknik (FT) UBL. Juga menyertakan tamu undangan perwakilan BEM Fisip di perguruan tinggi se-Lampung.
“LKMM-TD ini membuktikan kegiatan ini diikuti oleh para pemuda penuh semangat, mencintai Republik ini untuk sama-sama peduli. Terutama penerus bangsa guna mematangkan diri sebagai calon (pemimpin) penerus bangsa. Lewat ajang ini pula, kami ingin menciptakan pola kepemimpinan berdasarkan kerja keras, kerja tuntas, kerja ikhlas agar segala tujuan tercapai,” paparnya.
Dalam kegiatan diisi kuliah umum tiga pemateri utama yakni Bupati Lampung Tengah, Dr. Ir. H. Mustafa,MH., bertajuk Kepemimpinan dan Public Speaking ; Ketua Yayasan Administrasi Lampung (YAL), Dr. Andala Rama Putra Barusman, SE., MA.Ec. bermaterikan Manajemen Organisasi, dan Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Azasi Manusia Indonesia (PBHI) Lampung Ridho Feriza,S.H tentang Perspektif Kepemimpinan Berdasarkan Analisis SWOT.
Turut serta dihadiri Dekan Fisip Dr.Drs. H. Yadi Lustiadi, M.Si., Dekan FH Dr.Erlina.B., S.H., M.H., Ketua Program Studi (Kaprodi) Ilmu Administrasi Publik Dr. Ida Farida, M.Si., Kaprodi Ilmu Administrasi Bisnis Drs. Suwandi,M.M., Sekretaris Prodi Ilmu Komunikasi Noning Verawati, S.Sos, M.A, hingga para dosen dilingkup Fisip UBL.
Sedangkan, Presiden BEM Fisip UBL Gunawan menyebut segala kegiatan dalam LKMM-TD 2016 sangat bermanfaat tidak hanya dari sisi kuliah umum, tapi juga ada prakteknya. Termasuk menyertakan berbagai diklat kepemimpinan seperti Leadership dan Public Speaking ; Manajemen Organisasi, Analisis SWOT, Kesekretariatan ; Teknik Sidang dan Manajemen Aksi.
“Karena kita mahasiswa, sebagai penggerak kemajuan bangsa mulai sekarang hingga akan datang. Tentu setiap waktu akan melahirkan sosok-sosok pemimpin baru. Siapa tahu, dari pendidikan kepemimpinan ini (Fisip UBL) lahir pemimpin baru, muda dan berkualtas hingga level atas,” harapnya.
Dalam sambutannya, Dekan Fisip Dr.Drs. H. Yadi Lustiadi, M.Si.,menyebut peran mahasiswa tidak hanya aktif dilingkup akademis. Tapi, dengan jiwa kepemimpinannya juga aktif berkontribusi sebagai aktifis dilingkup sosial kemasyarakatan. Terlebih, LKMM-TD bukan hal yang baru, karena merupakan bekal mencetak para mahasiswa sebagai calon pemimpin masa depan.
“Pada dasarnya setiap orang itu pemimpin, dan mereka akan dimintakan (pertanggungjawabannya) terhadap hal yang pernah dipimpinnya. Baik secara struktural maupun non struktural. Bahkan, dalam setiap kitab suci apapun, setiap manusia diciptakan Tuhan sebagai khalifah (pemimpin) buat diri, keluarga dan lingkungannya,” ujarnya.
Bicara kepemimpinan dalam organisasi bisa berhasil tergantung pada pola dan karakteristik pemimpinnya. Bahkan, dalam salah satu disertasinya, Yadi membeberkan kualitas dan kapabilitas organisasi tergantung pada kapabilitas kepemimpinan. Melalui LKMM-TD ini pula dikenalkan pola kemimpinan mulai demokratis, situasional, transaksional, sampai otoriter. Termasuk menyerap pola kepemimpinan dari tiga kuliah umum para pemateri utama.
“Dalam LKMM-TD ditekankan pencetakan kapabilitas pemimpin (leadership) lewat pengaruh (influence)nya. Terutama seni menggunakan kekuasaan (power) manajemen dan sistem administrasi kepemimpinan. Jika bedah lagi, pembuat keputusan (decision maker) tergantung pada tepatnya mengambil keputusan dan meminimalisir konsekuensi negatifnya,” tukasnya. (Rilis BMHK UBL/Insan Ares/Foto Dharma Saputra, S.H)