fbpx

KPK Galang Tekad Berani Jujur Hebat Hingga Ke Dunia Kampus

BANDARLAMPUNG – Pembangunan karakter masyarakat yang berani melakukan perbuatan jujur mulai dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan masuk ke lingkungan kampus. Semboyan Berani Jujur Hebat menandakan keseriusan KPK untuk menumpas tindak pidana korupsi sampai ke akar-akarnya. Kuliah umum bersama Wakil Ketua KPK, Dr. Thony Saut Situmorang, M.M., di Aula Gedung F, Kampus Drs. H. RM. Barusman Universitas Bandar Lampung, Jumat (20/10/2017) lalu dihadiri oleh para pejabat KPK, Perwakilan dari Polda Lampung Kombes Pol. Dr. Junaidi Is., mahasiswa-mahasiswa Universitas Bandar Lampung, Perguruan Tinggi UMITRA, IBI Darmajaya, Universitas Teknokrat Indonesia dan UIN Radin Intan.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Dr. Bambang Hartono, M.Hum., mengatakan turut mengapresiasi atas kehadiran KPK mengisi kuliah umum di UBL. Pada kuliah umum ini, Saut membuka dengan membandingkan sistem pendidikan di negara-negara lain. Ia menambahkan beda di Indonesia segala sesuatu yang kecil justru malah dibiarkan saja.“Semoga lewat kuliah umum ini kita bisa lebih aktif khususnya dalam hidup yang bersih untuk menghindari pribadi yang koruptif. Di luar negeri segara bentuk pelanggaran kecil seperti membuang sampah, dan kebut-kebutan langsung ditindak tegas bahkan dibantu pengawasan warga di sana. Jika dengan sedisiplin mungkin sejak dini, tentu saat kita menjadi pejabat negara atau pimpinan tinggi lain justru dapat membuat negara ini menjadi bersih dari kehancuran akibat korupsi,” Tegasnya.

Saut menjelaskan bahwa KPK merupakan lembaga yang dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya bersifat independen dan bebas dari pengasruh kekuasan manapun. Ia menambahkan KPK kini membangun sistem integritas nasional. “KPK mempunyai pencegahan, koordinasi, supervision dan monitoring. Ini semua demi tataan hukum dan pembangunan berkelanjutan dari segala aspek kehidupan ketatanegaraan yang dipondasikan bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya demi kualitas hidup yang lebih baik,” Tuturnya.

Selain itu, Lelaki yang juga Dosen Ilmu Kompetitif Intelijen di Universitas Indonesia ini mengatakan bahwa kita harus mempunyai dua tujuan hidup, yakni meningkatkan kesejahteraan dan membangun daya saing. “Kita selalu tertinggal, semua ditentukan dari integritas kita, kurangilah buadaya-budaya koruptif seperti ‘ngaret’ dan suka telat. Di suatu negara yang mempunyai badan kepolisian yang hebat, kesejahteraan yang hebat namun hal ini bisa rusak tergantung dari pimpinan daerahnya,” Tegasnya.

Pemberantasan korupsi harus dimulai dari struktur sehingga mampu mempengaruhi kultur sehingga suatu pembiaran terhadap suatu hal yang jelek akan menjadikan hal itu justru membudaya hingga turun temurun.“Saya mengajak mahasiswa untuk berintegritas dari sekarang. Jika memang kita tidak bersih sekarang ini, maka untuk para mahasiswa berintegritaslah dari sekarang supaya saat jadi pemimpin ke depan akan bersih dari sifat koruptif. Perilaku masyarakat terkait penuntasan budaya koruptif harus dilakukan secara terus menerus, berusaha untuk jangan displin setengah-setengah, justru disiplinlah total,” Tegasnya. (BMHK/RTS)

Tags:

Related posts: