Bandar Lampung – Universitas Bandar Lampung (UBL) mengadakan Konferensi Dosen di Auditorium Pascasarjana UBL yang berlangsung selama dua hari pada 14-15 Februari 2022 dan diikuti oleh dosen dari seluruh program studi baik S1 maupun S2. Konferensi dosen merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh UBL sebagai sarana me-refresh dan mengembangkan serta berbagi informasi terbaru mengenai dinamika perguruan tinggi baik skala nasional maupun internasional.
Dalam penyampaian materinya, Rektor UBL, M. Yusuf Sulfarano Barusman memaparkan sejarah UBL yang dimulai dengan Akademi Administrasi Niaga (AAN) Tanjung Karang pada tahun 1972 dimana pada saat itu banyak terjadi penutupan perguruan tinggi dan almarhum bapak Drs. R.M. Barusman sebagai salah satu pengajar diminta untuk melanjutkan akademi ini yang kemudian membuat Yayasan Administrasi Lampung (YAL) sebagai badan hukum dari AAN Tanjung Karang tersebut. “Perguruan Tinggi Negeri yang menjadi swasta ya UBL, dari AAN kemudian dikembangkan menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Akuntansi dan Manajemen pada tahun 1983, jadi ada dua perguruan tinggi saat itu. Tahun 1984 diajukanlah pendirian UBL dengan hanya 5 program studi dan 3 fakultas yakni Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dengan program studi Akuntansi dan Manajemen, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dengan program studi Ilmu Negara dan Ilmu Niaga serta Fakultas Teknik yang dulunya hanya memiliki program studi Teknik Sipil. Disaat yang bersamaan AAN bertranformasi menjadi Akademi Sekretaris dan Manajeman (ASM),” terangnya.
UBL terus berkembang, hingga saat ini sudah memiliki 16 program studi, 4 diantaranya program studi pascasarjana dan 6 program studi terakreditasi A. Ia juga menyampaikan bahwa UBL sudah mendapat persetujuan dari BAN-PT dan akan segera mendirikan program S3 Manajemen. “Tidak lama lagi izin program studi S3 Manajemen akan keluar dan ini jadi pionir dan sejarah untuk kita karena pendirian program Doktor (Dr) Manajemen untuk perguruan tinggi swasta kita satu satunya yang ada di Sumatera. Kita tunggu SK resmi dari Menteri dan Insha Allah kita mulai (Program Studi S3 Manajemen) pada tahun akademik 2022/2023” paparnya.
UBL merupakan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang 3 tahun berturut-turut mendapatkan predikat PTS terbaik se-Sumbagsel. Yusuf mengungkapkan apresiasinya karena hal ini merupakan sebuah pengakuan pemerintah bahwa keberadaan UBL masuk ke dalam peguruan tinggi yang unggul di wilayah 2 DIKTI. “Ini dapat kita capai karena kita serius mengelola untuk bagaimana kita bisa mendidik mahasiswa kita dan berkiprah menyumbangkan pemikiran dan eksistensi kita agar dapat bermanfaat bagi masyarakat dengan peran dosen yang juga cukup besar,” pungkasnya.
Yusuf mengungkap bahwa banyak pihak luar yang meminta bantuannya untuk menunjuk dosen terkait baik sebagai narasumber atau berbagai kajian dan ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi UBL di tahun keemasannya. ”Usia 50 bukan berarti tua, kita ingin UBL reborn, maka tema dies emas kita adalah Growing (tumbuh) karena kita ingin tetap tumbuh berkembang, kemudian kita bisa menjadi Shinning atau pencerah bagi masyarakat atau dunia, dan Winning dimana kita harus menjadi yang terbaik,” tutup Yusuf. ***(JVS)