fbpx

Keluarga Besar UBL Gelar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW 1438 Hijriah yang diselenggarakan oleh Universitas Bandar Lampung (UBL) dijadikan ajang untuk memperkuat rohani sekaligus saling mendekatkan antar sivitas akademika terutama dalam forum pengkajian ilmu agama. Kegiatan bertemakan Melalui Maulid Nabi, Kita Teladani Rasulullah SAW Dalam Meningkatkan Ukhuwah Islamiyah, Basyariyah, dan Wathoniyah bersama Ustadz Anas Hidayatullah diadakan di Aula Gedung F, Kampus Drs. H. RM Barusman, Selasa (20-12) lalu.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, UBL ini dihadiri oleh Rektor UBL Dr. Ir. M. Yusuf S Barusman, MBA., Ketua Yayasan Administrasi Lampung (YAL) Dr. Andala Rama Putra Barusman, S.E., MA.Ec., para Wakil Rektor, Kepala Program Studi, Sekretaris Program Studi, Kepala Biro, Kepala Laboratorium, Kepala Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Kepala Unit Kerja, Staf, Karyawan dan Mahasiswa UBL.

Dalam sambutannya, Yusuf Barusman menyebut Peringatan Maulid Nabi termasuk kegiatan penyelaman kopi darat antar lembaga di UBL. Selain itu, acara ini juga sebagai momentum mengingatkan kembali untuk kembali keajaran Islam, yang risalahnya dibawakan Nabi Muhammad SAW. “Berkaca kondiksi disekitar kita saat ini. Kita diingatkan buat harus waspada dan hati-hati terhadap ajaran Islam melenceng dari syariah Islam sesungguhnya (kaffah),” Imbuhnya.

Diakui Yusuf Barusman, peringatan Maulid dilingkup kampus, juga mengacu peran sivitas akademika sebagai insan akademik, perlu juga mempelajari dan mendalami ilmu agama. Karena terbukti, dapat fokus untuk mengasah pola pikir rasionalitas. Hal itu juga sesuai sisi lain berdirinya Indonesia sebagai negara yang bangsanya berazaskan agama, tidak sekuler seperti negara barat.

Dalam ceramahnya, Ustadz Anis menyebut peringatan Maulid Nabi Muhammad ini berguna mengingatkan kembali, ada sebaik-baiknya idola, yakni Rasulullah Muhammad SAW. Karena selain sebagai kekasih Allah SWT, tetapi juga setiap syafaatnya selalu dirindukan umat Islam. “Merayakan maulid bentuk belajar kita mencintai, mencari ilmu, mendalami sifat dan keistimewaan Nabi Muhammad SAW agar keimanan serta ibadah kita bertambah termasuk, memelihara tiga bentuk ukhuwah (kesatuan), yakni Islamiyah (persaudaraan Islam), Basyariyah (kemanusiaan), dan Wathoniyah (kenegaraan),” Tegasnya. (Rep. BMHK/Ed. AX)

Tags:

Related posts: