Kegiatan Orientasi dan Matrikulasi Program Pascasarjana (PPs) Universitas Bandar lampung (UBL) yang berlangsung di Auditorium Pascasarjana UBL, Kampus B Dra. Hj. Sri Hayati Barusman, pada Sabtu (17-9) lalu, menjadi momen penting bagi mahasiswa Magister Teknik (MT) UBL angkatan 21. Pada kesempatan ini, ketiga mahasiswa MT UBL, yakni Patrius Priya Armanto, Tundratinah dan Subhan Tua Naibaho berhasil menjadi inventor dan melakukan Inovasi terhadap model tiga pola jembatan sekaligus melakukan simulasi beban dan pengukuran defleksi pada ketiga model jembatan tersebut.
Dalam kesempatan ini, Rektor UBL Dr. Ir. M. Yusuf. S. Barusman, M.B.A., mengungkapkan bahwa kesuksesan dari mahasiswa MT UBL menjadi inventor dan melakukan sebuah inovasi menandakan berjalannya kebijakan contextual learning yang telah direalisasikan UBL secara masif.
Sedangkan, dosen pembimbing ketiga mahasiswa tersebut Dr. Ir. Hery Riyanto, M.T., menerangkan model tiga pola jembatan ini merupakan hasil aplikasi dari tugas akhir. “Mereka diminta membuat model tiga pola jembatan sekaligus yakni tipe Howe, Parker dan Warren dalam satu rangkaian prototype,” Ujarnya.
Hery menjelaskan dalam prototype itu terdiri dari ketiga jembatan yang dibangun dari bahan asli jembatan dengan ukuran bentang dan kualitas sambungan sangat baik. “Jembatan melengkung (Parker) di Lampung sangat jarang karena model lama dan juga peninggalan Belanda tetapi pola ini paling tahan lama baik dari desain maupun berbagai faktor perusak,” Ujarnya.
Setelah diserahkan kepada Rektor, hasil prototype model tiga pola jembatan sekaligus akan digunakan sebagai bahan tesis dan bahan ajar praktikum di Program Studi Teknik Sipil UBL. “Alat ini memudahkan pemakainya untuk mengecek kerangka jembatan termasuk mengukur getaran dibadan jembatan dan beban tiang pancang akibat dilewati kendaraan berat yang beratnya hingga ratusan ton,” Paparnya.
Setelah pembuatan rangka pola jembatan dari beton, mendatang Hery akan merancang model pola jembatan dari kayu dan spesismen lain yang dapat dikonfigurasikan. Hery yang juga Dosen Teknik Sipil UBL itu juga menjelaskan banyaknya inovasi yang dilakukan UBL membuat Pemerintah Provinsi Lampung menjadikan UBL sebagai pusat studi kajian jalan dan jembatan.
Salah satu Inventor yang melakukan inovasi terhadap model tiga pola jembatan, Tundratinah mengatakan bahwa adanya rancangan ketiga model pola jembatan itu sekaligus sebagai alat peraga dari laporan Tesis. “Menurut kami, kajian itu menarik seperti tantangan. Kami menampilkan prototype jembatan, dengan bahan dan panjang yang sama dan kami bandingkan ketiga jenis jembatan itu mulai dari faktor kekuatan, ketahanan, dan diuji berdasarkan endutan (getaran) jalan dijembatan. Hasilnya, dipastikan model Parker terkuat karena faktor endutannya kecil, ada variasi dari bentuk batang yang tidak diagonal atau melengkung sehingga membuat jembatan model itu tahan lama,” Cetusnya. (Rep. BMHK/Ed. AX)