fbpx

Hima Publik Peringati Hari Anti Narkotika Internasional

Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Publik Universitas Bandar Lampung (Hima Publik UBL) bekerjasama dengan Pusat Studi Kajian Narkoba (PSKN) UBL dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Lampung menyelenggarakan sosialisasi tentang bahaya narkoba dan dampak negatifnya khususnya bagi para Pelajar dan Mahasiswa pada Jum’at (26-6) lalu. Kegiatan ini dihelat untuk memperingati Hari Anti Narkotika Internasional.

Kepala PSKN UBL, Dr. Zainab Ompu Jainah, S.H., M.H., menuturkan bahwa peringatan hari anti narkotika ini merupakan satu upaya kampanye pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran narkoba (P4GN). Selain itu, kegiatan ini juga merupakan bentuk komitmen dan kebersamaan untuk melawan dan memerangi penyalagunaan narkoba secara Internasional, Nasional dan Daerah.

“Penyalahgunaan narkoba terbukti telah merusak masa depan bangsa di negara manapun, untuk itu, peran serta masyarakat sangat penting dalam melakukan pengawasan secara langsung maupun tidak langsung agar peredaran narkoba ini dapat diminimalisir,” terang Zainab.

Senada, Gunawan,  Ketua Pelaksana kegiatan, juga menambahkan dampak negatif narkoba sangat besar mulai dari merusak karakter manusia, merusak fisik, dan kesehatan masyarakat sehingga narkoba menjadi ancaman nyata terutama bagi Pelajar dan Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa.

“Sosialisai ini juga merupakan salah satu upaya dalam memerangi narkoba. Langkah selanjutnya yakni melakukan pencegahan penyalahgunaan narkoba dengan lebih gencar mulai dari pusat ke daerah secara berkelanjutan,” ujar Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Publik semester 4 (empat) ini.

Selain itu, lanjut Gunawan, langkah berikutnya yakni peningkatan upaya terapi dan rehabilitasi pecandu dan korban penyalahgunaan narkoba serta penegakan hukum yang efektif dalam pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran narkoba.

“Sosialisasi ini dilaksanakan oleh seluruh anggota yang tergabung dalam BNK serta melibatkan juga Organisasi Kemahasiswaan, tokoh adat dan masyarakat umum. Kegiatan yang diselenggarakan di Kota Bandar Lampung ini tersebar dalam 15 (lima belas) lokasi,” terang Gunawan.

Tags:

Related posts: