Warta UBL – Kehadiran Koordinator Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah II yang baru Prof. Dr. H. Slamet Widodo M.S., M.M.,dalam sesi silaturahim dan halal bihalal bersama ratusan peserta dari 79 perguruan tinggi swasta (PTS) se-Lampung di Universitas Bandar Lampung (UBL) berasa manfaatnya.
Dalam kegiatan di Auditorium Pascasarjana, kampus B, Dra. Hj. Sri Hayati Barusman UBL ini, Ketua Yayasan Administrasi Lampung (YAL) Dr. Andala Rama Putra Barusman, S.E., MAEc., mewakili Rektor UBL Dr. Ir. M. Yusuf. S. Barusman, M.B.A., dalam sambutannya menyebut dampak dari pertemuan tersebut, stakeholder PTS di Lampung mendapat pembinaan langsung dan terbuka dari Kopertis II.
“Semoga kehadiran, pemaparan dan petuah disampaikan Prof. Slamet, akan membuat kami (PTS Lampung) kian eksis,berefek besar dan memberikan semangat untuk semakin maju lagi ditengah keberadannya,”ucapnya, Senin (25/7/2016), kemarin.
Selama di UBL, Slamet akan menjalani berbagai sesi acara yakni sambutan dan pengarahan, sarasehan, santap siang, serta pembinaan,pembagian SK simbolik jenjang jabatan akademik, ditutup ramah tamah dengan 200 Dosen Pegawai Negeri Sipil Diperbantukan (PNS-DPK) PTS se-Lampung.
Dalam kegiatan itu hadir pula Ketua Dewan Pembina YAL Dra. Hj. Sri Hayati Barusman, para pemimpin, pengelola dan yayasan dari PTS se-Lampung, Ketua-Anggota Asosiasi Perguruan Tinggi Swastas Indonesia (Aptisi) serta Penasihat Badan Musyawarah Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (BMPTSI) cabang Lampung. Termasuk para wakil rektor, dekan, Kaprodi dan dosen dilingkup UBL.
Andala melanjutkan PTS di Lampung terus berkembang, terlihat jumlah mahasiswa yang banyak dan beragam. Tapi,masih dibutuhkan gambaran dinamika dalam memajukan PTS di Lampung.
“Yang telah dilakukan Kopertis II semakin hari semakin baik. Termasuk membantu proses administrasi dan berbagai kelengkapan. Diantaranya jenjang karir dosen, mengupayakan lahirnya guru besar, akreditasi maupun re-akreditasi instansi kampus, fakultas, hingga prodi, membantu menyederhanakan berbagai proses berdasarkan regulasi dari pusat, ditiap PTS Lampung,”akunya.
Selain itu, Andala berharap Slamet dapat lebih mengintensifkan penghilangan diskriminasi PTS-PTN. Termasuk juga diperlukan penekanan kepada stakeholder terkait dilevel nasional dan internasional untuk lebih mensingkronisasikan lagi langkah dan upaya memajukan pendidikan tinggi di Lampung.
“Penekanan beliau akan buat PTS Lampung kian berkualitas dalam waktu lama.Meksi dengan status PTS, dari mulai berdiri, berkembang dan bertahan hidup secara mandiri.Juga harus dihadapkan dengan berbagai kompetisi diberbagai jenjang. Tapi kami yang hadir optimis, kesinergisan bersama Kopertis II mampu mewujudkan cita-cita Lampung sebagai provinsi ‘pendidikan’ nasional,”harapnya.
Sedangkan, Prof.Slamet pun mengaku adanya silaturahim dan halal bihalal di UBL adanya manfaatnya. Pasalnya, melalui ajang ini tidak hanya dapat lebih dekat dengan ratusan peserta yang didominasi stakeholder PTS Lampung. Tapi juga menyerap berbagai hambatan yang sering dihadapi PTS pada umumnya sharing secara interaktif.
“Sesuai tupoksi kami ‘wasdalbin’ (pengawasan, pengendalian dan pembinaan). Hasil dari pertemuan ini, tiap konsultasi, masukan, keluhan, saran kritis hingga pesan membangun akan kami bawa dalam Rapat Koordinasi (rakor) bersama dengan Pak menteri (Menristekdikti, Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D., Ak.). ,”ujarnya.
Dalam kesempatan sama, Prof Slamet juga akan memaparkan visi misinya dalam mengakomodir berbagai kemajuan PTS di Lampung. “Buat jangka pendek. Dari 230 PTS dengan 784 prodi PTS se-kopertis II. Saya akan membuka kesempatan kerjasama antar Rektor dan yayasan PTS Lampung, agar sivitas akademika mengikuti pendidikan Lemhanas,”katanya.
Buat jangka panjang, Prof Slamet juga berkomitmen membantu instansi maupun prodi PTS Lampung minimal berakreditasi “B”. Maupun mengupayakan re-akreditasi fakultas dan prodi yang kadaluarsa. Hingga merapihkan manajerial hingga akademik dalam pelayanan prima termasuk hibah penelitian dosen yang masih bermasalah.
“Dari peningkatan sisi SDM, kami (Kopertis II) ingin meningkatkan jumlah guru besar minimal satu PTS, satu profesor, meringankan proses sertifikasi dosen dan kenaikan pangkat, meningkatkan penciptaan riset dan karya ilmiah internasional sampai memperluas akses kerjasama beasiswa studi lanjut S2 ke S3 minimal, yang sudah dimulai dengan UGM Yogakarta dan UNJ Jakarta,”tukasnya. (Rilis BMHK UBL).