fbpx

Fourth Economic Forum Day UBL Perdalami Usaha Mahasiswa FEB Hadapi Puasa dan Idul Fitri

Warta UBL – Dalam lebih mengimplementasikan kajian ilmu ekonomi dan bisnis dalam aplikasi prakteknya berdasarkan pengalaman maupun kajian dari para praktisi ahli. Maka Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bandar Lampung (FEB UBL) kembali mengadakan The Fourth Forum Economic Day UBL 2016 yang merupakan bentuk kegiatan rutin tiap tahunnya.

Dalam pembukaan forum bertema “Strategi para Pelaku Bisnis Dalam Menyambut Ramadhan dan Idul Fitri”itu di Aula Gedung F FEB, Kampus A Drs.H.RM.Barusman UBL, Kamis (12/5/2016) Dekan FEB UBL Dr. Andala Rama Putra Barusman, SE, MAEc,kegiatan itu berisikan kuliah umum beserta sharing dengan mengundang para narasumber ahli praktisi ekonom kompoten ditiap bidang. Baik dari pelaku bisnis, instansi pemerintah, komunitas maupun lembaga lainnya.

“Mereka (stakeholder) tidak sekedar diundang, tapi kita layak anggap memajukan tapi mampu sharing memberikan pengetahuan dan informasi kepada mahasiswa (FEB UBL) untuk bisa tahun terhadap perkemnbangan ekonomi dan bisnis mulai dari lingkungan luas kita di Lampung,”ucapnya.

Andala pun antusias diadakannya kegiatan itu sebagai wadah nilai tambah penunjang akademik yakni bisa menyelenggarakan even wajib sebagai salah satu syarat mendapatkan surat keterangan pendamping kerja (SKPK) yang sah selain ijazah,transkrip dan sertifikat kelulusan kuliah.

Pentingnya kegiatan ini memberikan gambaran tentang persiapan penempatan selama magang diinstansi pemerintah maupun industri swasta di Lampung. “sharing dari narasumber ini memiliki harapan agar selepas lulus nanti mereka on the track memiliki gambaran masa depannya, dalam mengembangkan potensi keilmuaannya selama kuliah,”imbuhnya.

Disinggung tema diangkat, pria yang juga Ketua Yayasan Administrasi Lampung (YAL) ini berujar bulan puasa dan Ramadhan tiap tahunnya syarat dengan berbagai kegiatan perekonomian dan bisnis potensial konsumsi atau potential special occution concumtion.

“Dibulan ini perilaku konsumsi lebih meningkat dibanding bulan biasanya. Lewat sharing narasumber ini harus disikapi para mahasiswa UBL sebagai pelaku bisnis agar memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya,”paparnya.

Dalam Forum itu, FEB UBL mengundang lima narasumber berkompeten seperti Kepala Cabang Auto 2000 Raden Intan, Lampung Heri Andrian, Ketua Tim Ekonomi dan Keuangan Bank Indonesia Perwakilan Lampung Indrayana Judana, Manajer Bidang Teknik PLN Distribusi Lampung Agustian, General Manager Chandra Superstore Ariyanto Suparno, hingga Asisten Hotel Manajer Pop Hotel Lampung Oha Pramono.

Kepala Cabang Auto 2000 Raden Intan, Lampung Heri Andrian dalam presentasinya dalam menyambut bulan puasa dan Idul Fitri lebih menyikapi tentang kesiapan mahasiwa masuk industrri. Secara akademis mampu bersaing, tapi masih ada kelemahan adaptasi yang lemah dilingkup kerja. Terutama kurang mampu mengadapi tekanan dan tuntutan kerja yang keras.

“Generasi gen Y dan Gen Z perilakunya berbeda dibandingkan generasi sebelumnya, tapi dengan konsep matang bisa mendapatkan kesuksesan cepat,”jelasnya.

Sedangkan, Indrayana Judana menilai inflasi pada bulan puasa dan hari raya hal lumrah karena konsumsi masyarakat umumnya berlebih dibandingkan bulan biasa. Hal ini yang dimanfaatkan oleh para mahasiswa. Untuk itu,BI berharap bersama para mahasiswa dalam penanganan inflasi daerah untuk menggelar pasar murah ataupun menyediakan bantuan dalam bentuk sembako.

“Mahasiswa juga harus menjadi perwakilan UBL dalam mengontrol inflasi. Itu sebabnya kami (BI) mahaiswa sebagai agen luar kami untuk meminta masyarakat tidak panik saat menjalani puasa Ramadan. Kepanikan akan memicu warga untuk membeli kebutuhan pokok yang melebihi kebutuhan sebenarnya sehingga terjadi kenaikan harga,”terangnya.

Manajer Bidang Teknik PLN Distribusi Lampung Agustian berharap mahasiswa dapat menjadi mesin penunjang pergerakan pembangunan dan menunjang perekonomian masyarakat ditengah persiapan memasuki bulan puasa maupun idul fitri nanti. Untuk menunjang itu, PLN sebagai korporasi publik siap mendukung dan mengurus hal itu.

“Tentu keinginan besar itu masih belum berjalan efektif karena peran mahassiwa berperan serta kesana masih rendah, apalagi saat ini mulai dari proposal pengembangan bisnis dan materi pendalaman yang dimiliki kondisinya masih pas-pasan. PLN akan mengusahakan beberapa solusinya. Kami juga masih mengupayakan peningkatan ditahun ini melalui program CSR yang ada.Kalau sudah berjalan efektif semuanya bisa teratasi,”ujarnya.

Ariyanto menambahkan kunci sukses berbisnis di bulan puasa dan idul fitri yang dapat dilakukan setiap tahunnya yakni berani membuka bisnis, lalu memberikan bentuk layanan terbaik dan konsisten memanjakan konsumen. ’’Dari situ, kalian (para mahasiswa) bisa berharap memiliki pelanggan setia dan mereka merasa puas dengan pelayanan yang telah diberikan baik aplikasi produk maupun diadakan,’’ imbuhnya.

Ditutup, Oha Pramono yang mengatakan Lampung dapat dijadikan ladang bisnis oleh para mahasiswa selama puasa dan idul fitri. Karena Lampung mulai ramai dikunjungi pelancong. Tamu umumnya remaja sampai dewasa dari luar kota seperti Palembang, Bogor, Bandung, dan Jakarta.

“Dengan masifnya pengaruh media sosial, kalian tentu lebih mudah mempromosikan diri sebagai pelaku bisnis, duta wisata maupun penjaring konsumen. Kalian bisa contoh konsep hotel dalam menjadi tamu undangan. Mudah-mudahan cara itu bisa terus diaplikasikan begitu. Apalagi, Lampung semakin dikenal, dan upaya peningkatan infrastruktur tengah dilakukan (pemerintah),”tukasnya. (Rilis BMHK UBL/-Insan Ares/Foto Violita-Dharma Saputra)

UBL Perdalami Usaha Mahasiswa FEB Hadapi Puasa dan Idul Fitri Fourth Economic Forum Day UBL Perdalami Usaha Mahasiswa FEB Had

Warta UBL – Dalam lebih mengimplementasikan kajian ilmu ekonomi dan bisnis dalam aplikasi prakteknya berdasarkan pengalaman maupun kajian dari para praktisi ahli. Maka Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bandar Lampung (FEB UBL) kembali mengadakan The Fourth Forum Economic Day UBL 2016 yang merupakan bentuk kegiatan rutin tiap tahunnya.

Dalam pembukaan forum bertema “Strategi para Pelaku Bisnis Dalam Menyambut Ramadhan dan Idul Fitri”itu di Aula Gedung F FEB, Kampus A Drs. H. RM. Barusman UBL, Kamis (12/5/2016) Dekan FEB UBL Dr. Andala Rama Putra Barusman, SE, MAEc, kegiatan itu berisikan kuliah umum beserta sharing dengan mengundang para narasumber ahli praktisi ekonom kompoten ditiap bidang. Baik dari pelaku bisnis, instansi pemerintah, komunitas maupun lembaga lainnya.

“mereka (stakeholder) tidak sekedar diundang, tapi kita layak anggap memajukan tapi mampu sharing memberikan pengetahuan dan informasi kepada mahasiswa (FEB UBL) untuk bisa tahun terhadap perkemnbangan ekonomi dan bisnis mulai dari lingkungan luas kita di Lampung,”ucapnya.

Andala pun antusias diadakannya kegiatan itu sebagai wadah nilai tambah penunjang akademik yakni bisa menyelenggarakan even wajib sebagai salah satu syarat mendapatkan surat keterangan pendamping kerja (SKPK) yang sah selain ijazah,transkrip dan sertifikat kelulusan kuliah.

Pentingnya kegiatan ini memberikan gambaran tentang persiapan penempatan selama magang diinstansi pemerintah maupun industri swasta di Lampung. “sharing dari narasumber ini memiliki harapan agar selepas lulus nanti mereka on the track memiliki gambaran masa depannya, dalam mengembangkan potensi keilmuaannya selama kuliah,”imbuhnya.

Disinggung tema diangkat, pria yang juga Ketua Yayasan Administrasi Lampung (YAL) ini berujar bulan puasa dan Ramadhan tiap tahunnya syarat dengan berbagai kegiatan perekonomian dan bisnis potensial konsumsi atau potential special occution concumtion.

“Dibulan ini perilaku konsumsi lebih meningkat dibanding bulan biasanya. Lewat sharing narasumber ini harus disikapi para mahasiswa UBL sebagai pelaku bisnis agar memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya,”paparnya.

Dalam Forum itu, FEB UBL mengundang lima narasumber berkompeten seperti Kepala Cabang Auto 2000 Raden Intan, Lampung Heri Andrian, Ketua Tim Ekonomi dan Keuangan Bank Indonesia Perwakilan Lampung Indrayana Judana, Manajer Bidang Teknik PLN Distribusi Lampung Agustian, General Manager Chandra Superstore Ariyanto Suparno, hingga Asisten Hotel Manajer Pop Hotel Lampung Oha Pramono.

Kepala Cabang Auto 2000 Raden Intan, Lampung Heri Andrian dalam presentasinya dalam menyambut bulan puasa dan Idul Fitri lebih menyikapi tentang kesiapan mahasiwa masuk industrri. Secara akademis mampu bersaing, tapi masih ada kelemahan adaptasi yang lemah dilingkup kerja. Terutama kurang mampu mengadapi tekanan dan tuntutan kerja yang keras.

“Generasi gen Y dan Gen Z perilakunya berbeda dibandingkan generasi sebelumnya, tapi dengan konsep matang bisa mendapatkan kesuksesan cepat,”jelasnya.

Sedangkan, Indrayana Judana menilai inflasi pada bulan puasa dan hari raya hal lumrah karena konsumsi masyarakat umumnya berlebih dibandingkan bulan biasa. Hal ini yang dimanfaatkan oleh para mahasiswa. Untuk itu,BI berharap bersama para mahasiswa dalam penanganan inflasi daerah untuk menggelar pasar murah ataupun menyediakan bantuan dalam bentuk sembako.

“Mahasiswa juga harus menjadi perwakilan UBL dalam mengontrol inflasi. Itu sebabnya kami (BI) mahaiswa sebagai agen luar kami untuk meminta masyarakat tidak panik saat menjalani puasa Ramadan. Kepanikan akan memicu warga untuk membeli kebutuhan pokok yang melebihi kebutuhan sebenarnya sehingga terjadi kenaikan harga,”terangnya.

Manajer Bidang Teknik PLN Distribusi Lampung Agustian berharap mahasiswa dapat menjadi mesin penunjang pergerakan pembangunan dan menunjang perekonomian masyarakat ditengah persiapan memasuki bulan puasa maupun idul fitri nanti. Untuk menunjang itu, PLN sebagai korporasi publik siap mendukung dan mengurus hal itu.

“Tentu keinginan besar itu masih belum berjalan efektif karena peran mahassiwa berperan serta kesana masih rendah, apalagi saat ini mulai dari proposal pengembangan bisnis dan materi pendalaman yang dimiliki kondisinya masih pas-pasan. PLN akan mengusahakan beberapa solusinya. Kami juga masih mengupayakan peningkatan ditahun ini melalui program CSR yang ada.Kalau sudah berjalan efektif semuanya bisa teratasi,”ujarnya.

Ariyanto menambahkan kunci sukses berbisnis di bulan puasa dan idul fitri yang dapat dilakukan setiap tahunnya yakni berani membuka bisnis, lalu memberikan bentuk layanan terbaik dan konsisten memanjakan konsumen. ’’Dari situ, kalian (para mahasiswa) bisa berharap memiliki pelanggan setia dan mereka merasa puas dengan pelayanan yang telah diberikan baik aplikasi produk maupun diadakan,’’ imbuhnya.

Ditutup, Oha Pramono yang mengatakan Lampung dapat dijadikan ladang bisnis oleh para mahasiswa selama puasa dan idul fitri. Karena Lampung mulai ramai dikunjungi pelancong. Tamu umumnya remaja sampai dewasa dari luar kota seperti Palembang, Bogor, Bandung, dan Jakarta.

“Dengan masifnya pengaruh media sosial, kalian tentu lebih mudah mempromosikan diri sebagai pelaku bisnis, duta wisata maupun penjaring konsumen. Kalian bisa contoh konsep hotel dalam menjadi tamu undangan. Mudah-mudahan cara itu bisa terus diaplikasikan begitu. Apalagi, Lampung semakin dikenal, dan upaya peningkatan infrastruktur tengah dilakukan (pemerintah),”tukasnya. (Rilis BMHK UBL/Violita-Insan Ares/Foto Violita-Dharma Saputra)

Tags:

Related posts: