Menciptakan lulusan sarjana pendidikan berkualitas dan disesuaikan keterbutuhan dunia kerja. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bandar Lampung (FKIP UBL) mendidik para mahasiswanya mengajar agar memiliki jiwa pengabdian pengajaran yang tinggi.
Dekan FKIP UBL Susanto Saman. S.S., M.Hum., MA., Ph.D., diruang kerja, Gedung D, Kampus Drs.H. RM. Barusman, Senin (13/2) lalu mengaku pihak fakultas yang memiliki spesifikasi program studi Pendidikan Bahasa Inggris (selalu mengedepankan, para mahasiswa menikmati budaya mengajar sejak dibangku kuliah. “Mereka dipersiapkan tidak hanya menjadi lulusan yang diharapkan bekerja sesuai bidangnya, tapi mampu sebagai konsultan pendidikan dalam mengembangkan lembaga dan sistem. Mulai dari metode pembelajaran, penguatan SDM, hingga memberi masukan manajerial dengan metode pendidikan dikembangkan dinegara maju,” Ujarnya.
Hal itu diperkuat dengan berbagai prestasi yang dicapai FKIP UBL, seperti Dosen FKIP Susanto Saman yang menjadi pemateri dan peneliti Forensic Linguistic di International Systemic Lingustics (SFL), lalu Helta Anggia, S.Pd, MA mengikuti program English Encrihment and Professional Development for Teacher trainers, ada kerjasama Martin Centre for Appliable Linguisticis dengan Shanghai Jiang Tong University, China ; termasuk mengadakan kuliah umum bersama Director of Studies at April Fund Warsawa, Polandia ; hingga menggelar AKSI ‘English Education Study Program (EESP)’ 2016.
Selain itu, Susanto mengaku dalam pengembangan FKIP UBL. Pernah mendapat dukungan dari Mantan Mendikbud, Prof. Anies Rasyid Baswedan, Ph.D, yang berharap lulusan FKIP UBL meski berlatar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Bahasa Inggris. Tapi, memiliki cakupan ilmu pendidikan yang luas. Sehingga dapat melahirkan para lulusan guru, hingga kepelosok negeri.
“harapan masuk FKIP, tidak hanya dipersiapkan sebagai guru. Tapi, bisa masuk keranah lain, tentu tidak meninggalkan idealisme bermental pendidik. Minimal bagi masyarakat sekitar, akibatnya dapat menjadi model panutan bagi generasi penerus. Langkah itu, penting karena FKIP UBL menjaga marwah dunia pendidikan nasional, agar tidak kehilangan generasi berkualitas,”imbuhnya.
Mendatang, FKIP UBL juga mengedepankan pendidikan berkarakter, yang disesuaikan dengan kebijakan pemerintah. Yakni nawacita dan revolusi mental, yang menjadikan pendidikan karakter, sebagai poros pendidikan masa depan nasional. Melalui metode pembelajaran yang diberlakukan FKIP UBL berlangsung dua arah termasuk mencari hal-hal baru dari para mahasiswa. Hal itu dikedepankan dalam kurikulum contextual learning, yang dikedepankan UBL. Jadi segala bentuk pembelajaran dikelas harus sesuatu yang dihadapi dan dialami para mahasiswa dilapangan. (Rep. BMHK/Ed. AX)