Warta UBL – Sebagai garda terdepan dalam mengimplementasikan aplikasi kewirausahaan (enterpreunership)dilingkup kampus. Himpunan Mahasiswa Program Studi Manajemen,Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bandar Lampung (HMPSM FEB UBL) menggeliatkan jiwa usaha muda lewat Kompetisi Rancangan Bisnis 2016 (Bussiness Plan Competition/BPC 2016).
Dalam acara dihadiri penonton yang didominasi para mahasiswa Program Studi (Prodi) Manajemen berbagai angkatan. Terlibat pula, Dekan FEB UBL, Dr. Andala Rama Putra Barusman, SE., MAEc ; Ketua Prodi Manajemen Dr. Iskandar Ali Alam, SE., M.M ; dan dosen senior Dr. Habiburrahman, S.E.,M.M yang didapuk sebagai dewan juri. Turut hadir Sekretaris FEB Khairudin, S.E, M.Si.,Akt ; Sekretaris prodi Manajemen Olivia Tjioener, S.E., M.M ; hingga para dosen prodi Manajemen FEB UBL.
Dalam sambutannya, Dekan FEB UBL, Dr. Andala Rama Putra Barusman, SE., MAEc menyanjung adanya acara yang pertama baru digagas dan dilaksanakan pengurus HMPSM. Mulai di periode 2015-2016 ini,sejak para pengurus dilantik November tahun lalu. Baginya,dengan keterlibatan hingga terealisasinya kegiatan ini bermakna positif bagi para mahasiswa khususnya para panitia.
“Kegiatan ini dapat menaikan peran serta mahasiswa agar terlibat menjadi pengurus dengan belajar mengorganisasi acara, bekerjasama dan berkoordinasi dengan para peserta. Tentu ini bermanfaat demi terselenggaranya acaranya dengan baik seperti tujuan kita bersama,”ucap sambutannya diaula Gedung F, Kampus Drs. H. RM. Barusman UBL, Selasa(31/5/2016).
Selain itu, Dr. Andala Rama Putra Barusman, SE., MAEc membeberkan secara luas keberadaan BPC 2016 dilandaskan masih minimnya Indonesia termasuk Lampung melahirkan para pengusaha muda sebagai pilar pembangunan negara. Padahal, idealnya suatu negara keterbutuhan pengusaha muda minimal 3 persen dari total populasi negara.
“Buat Indonesia masih kurang dari 1 persennya, sedangkan Lampung hanya ada 0,7 persennya. Dengan kondisi ini negara termasuk provinsi sebagai unsur didalamnya tidak bisa maju. Karena peran pemerintah yang dominan dengan APBN-nya (Rp.1600 triliun pertahun) tentu terbatas. Untuk itu,perlu peran masyarakat (pengusaha) dalam memajukan pembangunan nasional,”ungkapnya.
Guna menumbuhkan pembangunan dari ketersediaan pengusaha muda mulai darim lingkup lokal, terlihat dengan keberhasilan Pengurus HMPSM FE UBL dan panitia BPC 2016 mengumpulkan 120 judul proposal individual dari para mahasiswa Prodi Manajemen. Namun,dengan seleksi ketat hanya mampu memunculkan 5 proposal grand finalis.
Menilik antusiasme terjaringnya dua kali lipatnya judul proposal dari ekspetasi semula. Kedepan, Ketua Yayasan Administrasi Lampung (YAL) ini juga berharap BPC tahun berikut dikembangkan berbentuk per-tim. “Jika perencanaan bisnis dilakukan kelompok kerja. Tentu, pengakomodiran (jumlah dan judul) proposal perancangan bisnis mahasiswa jauh lebih besar,”sarannya.
Dalam kesempatan itu, Andala juga meminta para mahasiswa, agar menjadikan BPC 2016 bentuk kegiatan penumbuhan semangat belajar berbisnis saat masih dibangku kuliah. Dari situ, para mahasiswa sambil bereksperimen, mencari ilmu, dapat pula mengobservasi beberapa konten ekonomi sebagai peluang usaha.
Pasalnya,setelah lulus nanti kesempatan belajar mendalami kewirausahaan menjadi lebih sedikit. Selain itu, selama kuliah langkah berwirausaha para mahasiswa mulai dari proses mencoba hingga melakukan sesuatu meskipun salah masih dapat ditolelir. Pasalnya akan jauh lebih besar dalam proses evaluasi sejak dini yang berefek pada revolusi diri diranah bisnis.
“Belajar perencanaan bisnis penting untuk membentuk (kesuksesan) diri sebagai calon pengusaha. Bahkan,jauh sebelum lulus mereka (para mahasiswa) akan tahu dan menjalankan mulai perancangan hingga langkah-langkahnya, termasuk jenis peluang bisnis diambil. Tapi,juga didukung interaksi lingkungan yang menjadi faktor besar pembentuk karakter termasuk langkah bisnisnya,”paparnya.
Sebelumnya, Ketua Pelaksana BPC 2016 HMPSM FEB UBL, M. Rasyid Akbar mengatakan tujuan diadakannya BPC 2016 sebagai ajang pemberian kesempatan kepada para mahasiswa FEB UBL untuk mengaplikasikan softskill dan hardskill melalui bidang usaha. Tentu,disertai kreativitas dan inovasi diranah perancangan bisnis.
“Itu sesuai dengan tujuan jangka panjang BPC 2016 dapat memacu pembangunan generasi muda UBL yang menguasai dan menjalankan langkah bisnis (kewirausahaan). Itu agar para mahasiswa sebagai generasi yang akan datang diharapkan dapat meraih kesuksesan dari ranah bisnis yang dikembangkannya,”tuturnya.
Terkait teknis acara, untuk mendapatkan 5 grand finalis judul proposal individual BPC HMPSM FEB UBL2016 setelah menyelesaikan proses pendafatran dan pengumpulan proposal 1-30 April ; dilanjutkan pengumuman 5 besar 23 Mei dengan puncaknya presentasi proposal serta penentuan juara, 31 Mei kemarin.
Dari proses tersebut akhirnya terpilih para pemenangnya yakni Juara I, Siti Ayu Lestari dengan judul proposal “Bussiness Plan “Napi (Nasi Krispi)” dengan poin 230 ; juara II, Yonathan Setiawan dengan judul proposal “Modernisasi kartu Ucapan Dalam Bentuk “Pop Up Card” dengan poin 224 ; juara III, Kristina dengan judul proposal “Bussiness Plan Sendal Jepit Berkarakter” dengan poin 211. Sedangkan dua peserta lainnya yakni Robby Saka Murianto Aji dengan judul proposal “Bussiness Plan Pizza Mini Goreng” dan Natalia Pramita Sari dengan judul proposal “Burger Plan Burger Ice’ harus puas berada diposisi ke-4 dan ke-5.
“Mereka (pemenang I,II dan III) akan mendapatkan piala dan piagam disertai uang pembinaan. Mereka juga bisa juga menjadi wakil kita (FEB UBL) keajang lomba perancangan bisnis diberbagai even maupun level penyelenggaraan,”tukas Rasyid.(Rilis BMHK UBL/Insan Ares,Fotografi Dharma Saputra, S.H)