fbpx

Dosen UBL Berbagi Cerita Ramadhan di Hongaria

Szeged, Hongaria – Menjalani bulan Ramadhan di negara orang menjadi pengalaman yang baru dan tantangan sendiri. Hal ini juga dirasakan oleh dosen Universitas Bandar Lampung (UBL), program studi Pendidikan Bahasa Inggris, Helta Anggia yang saat ini tengah menjalani studi S3 di Doctoral School of Education di University of Szeged, Hongaria.

Helta merasakan pengalaman baru dapat berkumpul dengan komunitas Muslim yang berasal dari berbagai negara. “Alhamdulillah dapat merasakan Ramadhan seperti di Indonesia karena berkumpul dengan komunitas muslim dari Indonesia juga berbagai negara lainnya, walaupun durasi puasanya agak lebih lama sekitar 14 sampai 15 jam. Masjid Szeged yang berada di lingkungan kampus University of Szeged menjadi tempat kami berkumpul untuk berbuka bersama dan melaksanakan ibadah lainnya,” terang Helta dalam pesan resminya, Rabu (5/4/2023).

“MME (Magyarországi Muszlimok Egyháza) atau Persatuan Muslim Hongaria menjadi wadah bagi komunitas Muslim di Hongaria seiring dengan semakin bertambah jumlah expatriat muslim baik dari kalangan pelajar maupun pekerja setiap tahunnya. Masjid masjid di sini selalu penuh terutama pada shalat Jum’at. Selain itu juga Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) cabang Hongaria bekerjasama dengan pimpinan cabang istimewa salah satu ormas Islam Indonesia juga aktif menjadikan momen Ramadhan sebagai ajang silaturahim dengan menggelar tausiah, lomba anak Islami, penguatan WNI oleh pihak KBRI Budapest dan perkumpulan wali santri bagi WNI yang anaknya ikut kegiatan mengaji mingguan se Hongaria,” tambahnya lagi.

Helta mengatakan banyak dampak positif yang ia dapat selama tergabung bersama MME. Ada banyak kegiatan keagamaan seperti membaca Al Quran bersama hingga kajian kajian. “Kebetulan saya di rekrut MME area Szeged menjadi wakil dari Muslim Indonesia untuk aktif menjadi tim MME dengan tugas menjadi Khotib dan Imam sholat Jum’at dan Idul Fitri maupun Idul Adha di sesi khutbah bahasa Inggris. Keberadaan warga Indonesia di Hongaria juga diperhitungkan oleh MME dan bisa ikut serta mewarnai kebijakan dalam beberapa kegiatan muslim,” kata Helta

Hal menarik lainnya bagi Helta adalah ketika momen berbuka puasa selain saling berinteraksi juga mencicipi kuliner dari berbagai negara berbeda. “Senang juga bisa mencicipi makanan dari berbagai negara yang di bawa oleh teman teman. Biasanya disajikan makanan ala Arab, diawali minum air dan kurma, lalu nasi biryani, kari daging dan lain lain. Ajang berbuka di Masjid juga menjadi kesempatan bagi saya untuk mengenal lagi saudara seakidah dari berbagai macam negara dan madzhab. Muslim di Hongaria mengesampingkan perbedaan madzhab dan bisa selalu sejalan dalam hal beribadah,” tutup Helta.

Tags:

Related posts: