fbpx

Demi Wudujkan Waterfront City, Teknik Sipil UBL Lakukan Kajian Bersama Pakar Nasional

Demi memajukan setiap potensi yang ada di daerah pesisir Provinsi Lampung, Pusat Studi Gempa dan Tsunami (PSGT) bersama Program Studi Teknik Sipil Universitas Bandar Lampung (UBL) mengkaji permasalahan tersebut bersama pakar ahli nasional.

Pada kesempatan ini, Wakil Rektor Bidang Akademik UBL, Dr. Ir. Hery Riyanto, M.T., mengungkapkan rasa kagumnya terhadap pemaparan strategi mengelola daerah pesisir di Indonesia yang disampaikan oleh Guru Besar Ahli Sumberdaya Air Universitas Gajah Mada (UGM), Prof. Ir. Nur Yuwono, Dip.HE. Ph.D.

“Pemateri yang dihadirkan luar biasa. Beliau ini pakar dengan spesifikasi keilmuan langka. Terlebih, beliau pula seorang akademisi, praktisi, ahli, hingga pembuat buku pintar tentang daerah pesisir dari Aceh dan Papua. Kabarnya, beliau juga diangkat staf ahli ketatalingkungan Pemprov Lampung,” Ujarnya di Aula Gedung F, Kampus Drs. H. RM. Barusman UBL, pada Jumat (23-9) lalu.

Kegiatan ini diikuti ratusan mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, Dekan Fakultas Teknik Dr.Eng. Fritz Akhmad Nuzir, ST., MA., Kepala Program Studi Teknik Sipil Ir. Juniardi, M.T., Sekretaris Program Studi Teknik Sipil Susilowati, S.T., M.T., Kepala Pusat Studi Gempa dan Tsunami (PSGT) Dr. Any Nurhasanah, S.T., M.T., Kepala Biro Pembinaan Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni (BPKHA) Dra. Yulfriwini, M.T., hingga para dosen Teknik Sipil UBL.

Kepala PSGT UBL, Dr. Any Nurhasanah, S.T., M.T., lebih menerangkan rangkuman kajian materi yang disampaikan, pada yang dititikberatkan pada penataan kawasan pesisir di Indonesia termasuk Lampung yang hanya memperhatikan segi keindahan, kurang memperhitungkan aspek pencegahan bencana.

“Lampung terutama Bandarlampung berhasrat ingin mewujudkan waterfront city agar menjadi rapi dan tertata sesuai fungsinya. Makanya perlu mewaspadai ancaman bencana kawasan pesisir. Jika terjadi tentu terjadi kerugian ekonomi dan korban jiwa tentunya untuk menimalisirnya perlu strategi pembangunan dan perencanaan tata ruang tidak memperhatikan risiko bencana,”ucap Any.

Ditambahkan, Kepala Program Studi Teknik Sipil UBL, Ir. Juniardi, M.T., adanya kuliah umum menjadi pertambahan ilmu secara aplikatif dan mandiri terutama dalam peningkatan kualitas basis pengetahuan tentang kepakaran dibidang daerah pesisir termasuk pengoptimalisasian sumberdaya air. Terlebih, tak hanya dari segi kajian tetapi sosok kepakaran di Lampung sangat dibutuhkan.

“Langkah mendapatkan pengetahuannya dengan banyak memperhatikan metode dan situasi sekitar. Bentuknya, dengan memiliki pedoman belajar perlu ada tujuan penekanan dalam merencanakan sesuatu dengan data spesifik. Disertai pengamatan zona lingkungan, dampak sosial, fungsi bangunan, sirkulasi pergerakan orang sampai perlindungan dan pemanfaatan wilayah,” Ucapnya.

Sedangkan, Dekan FT UBL Fritz Nuzir menjelaskan kuliah umum ini juga pertanda awal Prodi TS UBL tengah memasuki masa persiapan akreditasi penjurusan. Terlebih, pemateri juga merupakan asesor akreditasi dari BAN-PT. “Kuliah umum ini menjadi proses kita (FT UBL) memetakan potensi yang bisa ditonjolkan sebagai bahan visitasi dan perhitungan (akreditasi jurusan) mendatang,” Cetusnya. (Rep. BMHK/Ed. AX)

Tags:

Related posts: