Mahasiswa Program Studi Arsitektur UBL angkatan 2013 dan alumni program pertukaran pelajar di University of Kitakyushu, Japan (UK-SERP), Jamaludin berhasil membuat sebuah radio online dan juga sebagai wadah untuk menyalurkan hobi di bidang publikasi dan promosi.
Daigaku FM merupakan sebuah nama dari sebuah produk radio online yang telah dibuat oleh Jamaludin tepat ketika masih menjalankan program pertukaran pelajar di Jepang. “Daigaku FM adalah radio berbasis online yang dapat didengarkan oleh siapapun dengan koneksi internet yang luas. Dengan tagline radio share and fun yang terinspirasi oleh Radio PPI Jepang dengan konsep online juga, ” Ujarnya.
Untuk memperluas akses radio online itu, juara II lomba riset kota dalam kompetisi desain di University of Kitakyushu Students Exchange and Research Program (UK-SERP) ini mengajak kawula muda khususnya para mahasiswa UBL sebagai segmentasi pendengarnya dapat berperan aktif dalam meramaikan siaran radio ini. “Bentuknya, kita ramain siaran radio ini. Bisa kirim salam dan lain-lain juga bisa di kolom koomentar ya. Minggu malam anda akan lebih seru bareng Daigaku Fm. Kita akan share dengan citarasa menyenangkan. Radio ini hanya bisa didengar lewat link http://daigakufm. listen2myradio.com. Kemudian Informasi lebih lanjut bisa menghubungi telepon/whatsapp 08789704915, surel di daigakufm@gmail.com , Facebook @daigakufm dan Instagram daigakuf,” Terang Jamal.
Sedangkan, Dekan FT UBL, Dr. Eng. Fritz Akhmad Nuzir, ST., MA., menganggap langkah ini sebagai wadah memobilisasi jaringan komunikasi, informasi dan mempublikasi berbagai kegiatan didapat sebelum, selama dan setelah kegiatan di Negeri Sakura tersebut. “Inisiasi dari mereka sendiri (angkatan I dan II) anak-anak dari program beasiswa ini. Pengelolaan radio ini juga akan menyertakan anak-anak gelombang III sepulangnya nanti (Februari 2017) kesini (UBL). Media ini dapat diaplikasikan massal. Pengelolaan radio sepenuhnya dilakukan dari dan untuk mereka sendiri. Dengan radio online mereka belajar sharing hasil-hasil ilmu pengetahuan, pengalaman dan output mereka selama didapat disana (Jepang), maupun pengimplementasiannya disini (UBL),” Ujarnya.
Selain itu, adanya radio online menjadi nilai tambah bagi tiap diri mahasiswa terlibat. Dengan pengelolaan profesional diharapkan berdampak ditingkat Program Studi, Fakultas hingga Universitas. “Ini tantangan tersendiri, media mereka berkontribusi, berpartisipasi dan berprestasi demi kemajuan semua,” Harapnya. (Rep. BMHK/Ed. AX)