BANDAR LAMPUNG – Ulfatun Hasanah, mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum Universitas Bandar Lampung (UBL) menjadi lulusan terbaik dalam wisuda, Kamis, 27 Juni 2019. Tak tanggung-tanggung, ia meraih nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) sempurna alias 4,0 dan menyelesaikan studinya hanya 3,5 tahun.
Ulfatun nampak semringah saat menghadiri prosesi wisuda di Gedung Mahligai Pasca Sarjana UBL, kemarin. Ia datang bersama kedua orangtuanya serta seorang adiknya. Usai prosesi wisuda, ia bercerita, selama ini selalu belajar bersama rekan-rekannya. Hal itu membuat Ulfatun lebih memahami suatu persoalan, sehingga lebih cepat mendapatkan jalan keluarnya. “Kalau saya setiap belajar pasti berkumpul bersama dan selalu berdiskusi setelah atau sebelum kuliah selesai. Jadi apa yang sulit, pasti ditemukan solusinya,” katanya.
Bagi Ulfatun, berdiskusi adalah hal biasa. Sebab, ia memang aktif berorganisasi, sehingga terbiasa melakukan diskusi bersama orang lain. Anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Sri Umiyati dan Wahyu Wibiksana ini juga tidak hanya kuliah di UBL.
Sambil kuliah, ternyata Ulfatun juga bekerja di UBL. Ia kerja sebagai staf di Fakultas Teknik UBL. Honor dari pekerjaan tersebut ia gunakan untuk biaya hidup dan membantu biaya kuliahnya. Menurut Ulfatun, hal tersebut sangat meringankan beban orangtuanya yang hanya petani di Tasikmalaya. Dengan semua kesibukannya, Ulfatun juga masih mengukir prestasi lain. Ia pernah meraih juara dua lomba esai nasional di USU 2018 dan juara ketiga lomba esai nasional Universitas Negeri Surabaya 2019.
Sri Umiyati, ibunda Ulfatun, menuturkan, anaknya ini memang sangatlah pintar sejak duduk di bangku sekolah. “Kalau kami menanamkan kepada anak kami ini agar selalu taat berdoa, belajar, dan salat lima waktu,” katanya. Selain itu, terusnya, Ulfatun memiliki semangat yang tinggi dan terus berusaha mengukir prestasi sejak kecil. Sejak sekolah, Ulfatun selalu mengukir prestasi yang membanggakan keluarga. Rektor UBL M Yusuf Sulfarano Barusan menuturkan, total ada 786 mahasiswa yang diwisuda hari itu. Ulfatun Hasanah merupakan peraih IPK tertinggi.
Selanjutnya, Theresia Cathline prodi Ilmu komunikasi dengan IPK 3,98 dan Abid Yoga Pangestu prodi sistem informasi IPK 3,94. Yusuf mengungkapkan, ada cukup banyak mahasiswa yang mendapatkan beasiswa, yakni sekitar 1.500 orang. Di antaranya, beasiswa dari pemerintah seperti Bidikmisi, lalu beasiswa alokasi khusus PPA dan beasiswa lainnya. Total anggaran beasiswa yang didapat ini mencapai Rp 10 miliar lebih setiap tahun. “Kita sangat berbangga dengan raihan beasiswa tersebut. Kita juga berharap, Pemprov Lampung bisa mengalokasikan anggaran beasiswa untuk mahasiswa UBL,” jelasnya.
Selain itu, terus Yusuf, UBL terus menggapai akreditasi supaya mencapai A (unggul). Dari 16 prodi (sarjana 12) dan (magister 4), baru lima prodi yang mendapatkan akreditasi A. Kelima prodi tersebut yakni S1 dan S2 Manajemen, S1 Teknik Sipil, dan S1 Administrasi Publik dan S1 Ilmu Hukum. Dalam kesempatan itu, Yusuf juga memberikan penghargaan kepada tiga mahasiswa yang harusnya diwisuda, tetapi lebih dahulu meninggal dunia. Ketiganya diwakilkan oleh pihak keluarga. Mahasiswa tersebut yakni Akbar Nasir, Setia Jiwa, dan Thontowi Djauhari. Gubernur Lampung Arinal Djunaidi turut hadir dalam acara ini. Arinal berharap, para wisudawan bisa mengaplikasi ilmu yang sudah didapat dalam kehidupan sehari-hari. “Harapannya setelah diwisuda ini para lulusan segera mendapatkan pekerjaan sesuai dengan yang diinginkan,” katanya.