Program Studi Arsitektur Universitas Bandar Lampung (UBL) ikut serta dalam kegiatan Studio Kreasi Arsitektural dan Perkotaan Ekologis, Design Workshop (SKAPE-DW) Provinsi Lampung 2017 sepanjang Rabu (22/1) dan Kamis (23/1) lalu. Dekan FT UBL Dr. Eng. Fritz Akhmad Nuzir, ST, MA menerangkan keterlibatan prodi Arsitektur dalam kegiatan tersebut guna berpartisipasi dalam desain lokakarya, yang menampilkan berbagai karya arsitektur. Mulai dari lansekap, perencanaan, desain perkotaan hingga contoh aplikasi jasa strategis untuk klien, baik ditingkat lokal, nasional hingga internasional.
“Saya atas nama Universitas, dan fakultas berterimakasih kepada para mahasiswa (Arsitektur UBL) yang berpartisipasi kemarin. Dari kegiatan itu, kita tidak hanya ikut berperan dalam workshop, tapi juga berkomitmen menciptakan berbagai rancangan tempat-tempat khusus, guna memenuhi kebutuhan, sesuai tata kaji dan kelola lingkungan berkelanjutan untuk semua waktu,” Tuturnya.
Melalui SKAPE DW Lampung 2017 ini, Fritz yang juga dosen Prodi Arsitektur FT UBL ini, juga menyampaikan, tujuan keikutsertaan para mahasiswa naungannya itu, karena ingin mengimplementasikan kajian keilmuan dan praktek langsung kepada masyarakat termasuk menunjukan bahwa Arsitektur UBL bersungguh-sungguh ingin mengembangkan pola pembelajaran dan aplikasi kerja lapangan yang bersumber pada pengabungan lingkungan, seni, ekonomi, hingga berbagai kebutuhan dimasyarakat.
“Kami percaya bahwa ketika pola arsitektur, dapat diterapkan dipublik, maka akan terdapat , tempat magis hasil-berkelanjutan, tempat kecantikan abadi dengan nilai signifikan, dengan menonjolkan kualitas abadi, sehingga tempat-tempat itu dapat mengangkat semangat masyarakatnya,”paparnya.
Tak hanya itu, lewat mediasi SKAPE DW Lampung 2017, prodi Arsitektur UBL telah mengembangkan metodologi Legacy Design. “Berupa proses eksklusif yang berusaha mengilhami setiap proyek dengan keseimbangan antara sensitivitas lingkungan, koneksi masyarakat, keindahan artistik dan kelayakan ekonomi yang menunjukkan hasil terukur,” Imbuhnya. (Rep. BMHK/ Ed. AX)