Beberapa waktu lalu terjadi peristiwa yang menjadi viral di berbagai media, seorang mahasiswa yang melakukan aksi demo di bogor dibanting oknum anggota Polri, Brigadir NP, kejadian ini tak pelak menggugah hati mahasiswa untuk merespon dengan cepat mengenai kejadian yang terjadi, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Media Pengkaji Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Bandar Lampung, dengan segera menggelar Kajian Cepat Tanggap, dimana kajian tersebut secara gamblang membahas mengenai Standar Operasional Prosedur (SOP) Aparat Penegak Hukum dalam Penanganan Massa Demonstrasi.
Menggelar diskusi santai namun serius yang berlokaso di Universitas Bandar Lampung, Jumat, 22 Oktober 2021 tersebut, (UKM) Media Pengkaji Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Bandar Lampung menggundang Kepala Divisi Ekonomi Sosial dan Budaya LBH Bandarlampung Kusuma Indra, selain itu hadir juga Karo Ops Polda Lam- pung Kombes Pol Wahyu Bintono Hari Bawono, dalam kesempatan tersebut juga di hadirkan Perhimpunan Ban- tuan Hukum dan Hak Asasi Manusia (PBHI) Feriansyah, para narasumber memberi berbagai pandangan mengenai mereka bekerja untuk memberikan pendampingan hukum terhadap sejumlah mahasiswa yang mengahadapi masalah pada saat demo terjadi, serta bagai mana standar penanganan yang seusai dengan SOP yang seharusnya di laksanakan ketika kegiatan aksi massa tersebut terjadi.
Dalam salah satu sesi diskusi Kombes Pol Wahyu Bintono Hari Bawono mengungkapkan, bahwa seluruh anggota Polri telah diberikan banyak bekal dan aturan terkait SOP penanganan massa demonstrasi, mulai dari kegiatan pemantauan, hingga penertibpan, semua memiliki aturan yang harus di penuhi yang tertuang dalam Perkap Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penggunaan Kekuatan Dalam Tindakan Kepolisian juga sudah memberikan pedoman terkait pengendalian masa, meski dalam praktiknya situasional di lapangan membuat para personel mengambil sikap yang di sesuaikan dengan kondisi yang tengah terjadi. ”
Kajian berlangsung meriah, dengan barbagai pertanyaan dan pendapat kritis dan membangun dari Mahasiswa, diskusi yang berlangsung di ruang terbuka ini, dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat, namun khidmat acara dan interaksi yang terjadi berjalan dengan lancar dan hangat. (cs)