Warta UBL – Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (BAN-PT Kemenristekdkiti) mengirimkan satu timnya pada Senin (2/5) untuk melakukan visitasi akreditasi (asesmen surveilen lapangan) pada kesiapan akreditasi Program Studi Magister Ilmu Administrasi Program Pascasarjana Universitas Bandar Lampung (Prodi MIA PPS UBL).
Tim tersebut berisikan tiga orang assesor yang terdiri Asesmen lapangan BAN-PT dilakukan oleh Prof. Dr. Suharyono, M.A. (Universitas Brawijaya Malang) dan Prof. Dr. R. Madhakomala, M.Pd (Universitas Negeri Jakarta) diketuai Majelis BAN-PT yaitu Prof. Dr. Ki Supriyoko, M.Pd. (Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Jogjakarta).
Dalam sambutan Rektor UBL, Dr. Ir. M. Yusuf. S. Barusman, MBA menyampaikan visi, misi, tujuan dan target Universitas. Disampaikan pula harapan UBL agar segala persiapan penilaian akreditasi MIA UBL dari surveilen mendapatkan hasil baik. Terutama mewujudkan terlaksananya akreditasi bagi prodi magister keempat di kampus berjargon “solution for present and future” ini.
Rektor disela menyambut tim assesor BAN-PT diruang kerja, gedung D (rektorat) UBL, menyebut proses akreditasi salah satu kualifikasi penilaian kualitas Perguruan Tinggi. Selain itu dengan diraihnya akreditasi akan menjadi tantangan bagi insan pelaku dan pengelola perguruan tinggi dituntut terus meningkatkan kompetensi yang nantinya memberikan manfaat kualitas di dunia kerja.
“Sejauh ini, sebanyak 16 Prodi UBL baik Program Sarjana maupun Pascasarjana telah terakreditasi BAN-PT namun beberapa diantaranya termasuk prodi yang telah melalui proses re-akreditasi dan memperoleh hasil baik. Langkah ini kita coba realisasikan pada prodi pasca MIA melalui cara dan pengesahan dari badan yang legal (BAN-PT). Penilaian akreditasi ini berlaku lima tahun,” ungkapnya.
Ditambahkan rektor,target UBL itu tidak sampai disitu. Dalam mencapai keberhasilan peningkatan pencapaian akreditasi dilevel atas dua tahun kedepan.Rektorat bersama Yayasan Administrasi Lampung (YAL) ingin lebih mengintensifkan peran seluruh sivitas akademika meningkatkan kualitas akademik, dosen pengajar, mahasiswa, kurikulum, materi perkuliahan maupun pelayanan akademik.
“Ada beberapa prodi kita telah daftarkan kembali (re-akreditasi) guna mengikuti proses visitasi BAN-PT dan saat ini kita sedang tunggu hasilnya.Diharapkan ke depan, tidak hanya mampu mempertahankan, tapi kita semua (sivitas akademika UBL) bersinergi dan tidak boleh terlepas tanggungjawab dalam keterlibatan meningkatkan seluruh Prodi UBL meraih akreditasi A,” harapnya.
Dalam kesempatan itu, Yusuf cukup optimis MIA UBL akan segara terakreditasinya dan mengikuti jejak Magister Manajemen UBL sebagai salah satu program pascasarjana di Lampung yang pertama kali diakui Kopertis Wilayah II Sumbagsel dalam penyelengaraan perkuliahan tahun 2000 silam, setelah mendapat akreditasi “B” setelah lolos tiga kali proses seleksi visitasi akreditasi BAN-PT.
Masih kata Yusuf,pengupayaan akreditasi MIA terinspirasi keberhasilan UBL mengupayakan akreditasi “B” diketiga prodi magisternya yakni MM, MT dan MH,bentuk keberhasilan tim kerja pascasarjana UBL maupun pihak-pihak pendukung karena secara umum nilai akumulatif dari penyusunan borang yang lebih komplikatif dibandingkan regulasi sebelumnya.
Hal ini semakin menguatkan semangat, tekad, dan ambisi menjadikan Pascasarjana UBL terdepan dalam pelaksanaan pendidikan tinggi berkualitas di Lampung maupun nasional.Pasalnya penyusunan ditahun ini lebih sulit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, meski begitu angka nilai penilaian yang didapatkan UBL justru mengalami peningkatan.
“Prestasi itu merupakan suatu kebanggan tersendiri. Kami patut bersyukur terhadap nilai yang kami peroleh karena dari segi persyaratan terlaksana semua dan penilaian yang dilakukan oleh BAN PT mengalami peningktan. Hasil ini juga tidak terlepas dari usaha para pejabat dan staf yang ada di pascasarjana UBL,’’ puji Yusuf.
Disinggung jika hasil akreditasi MIA UBL keluar tahun ini, Yusuf ungkap akan menjadi kredit nilai tersendiri karena magister keempat UBL ini mendapatkan pengakuan izin azas legalitas dari negara. Selain akreditasi, UBL juga akan melakukan re-adopsi sertifkat ISO 9002 untuk peningkatan mutu UBL seperti manajemen pengelolaan, fisik, sarana dan prasarana diselurudi prodi maupun fakultas.
“Akreditasi itu bentuk tanggung jawab dan konsekuensi UBL menjaga mutu, kualitas dan kompetensi penyelenggaraan pendidikan tinggi secara nasional dan internasional. Semoga akhir tahun kita bisa mendapatkan nilai ISO 9002. Langkah itu penguatan brand mark dalam menjaring, membentuk dan menetaskan para mahasiswa berintegritas serta diakui dunia kerja.Jadi, masyarakat tidak perlu ragu untuk melanjutkan jenjang pendidikan di pascasarjana UBL,’’ tegas Yusuf.
Sedangkan,Prof. Dr. Ki Supriyoko, M.Pd yang menyampaikan bahwa tujuan dari asesmen surveilen lapangan untuk memperoleh informasi butir-butir borang yang dilakukan UBL guna dinilai agar bisa meningkatkan nilai dari penilaian sebelumnya dibuktikan dengan data disediakan pengisi borang.
“Selanjutnya bagian inti dari asesmen surveilen ini yaitu asesor menggali informasi dari prodi manajemen pendidikan terkait dengan butir borang yang diajukan untuk di surveilen. Disampaikan dengan bukti untuk ditunjukkan kepada asesor ditingkat pusat,”tukasnya. (BHMK/Insan Ares, Foto Dharma Saputra, SH)