fbpx

Peringati Harbuknas,UPT Perpustakaan UBL Berinovasi Siap Menuju Standar Dunia

Warta UBL – Dalam menyambut hari Buku Nasional (Harbuknas) yang jatuh tepat 17 Mei kemarin. Unit Pelayanan Terpadu Perpustakaan Universitas Bandar Lampung (UPT Perpus UBL) selalu berinovasi menuju perpustakaan berstandar dunia. Baik dari segi ketersediaan berbagai refrensi koleksi, hingga pelayanan secara online maupun offline.

Penanggung Jawab UPT Perpustakaan UBL, Khairuddin, S.E menegaskan langkah itu terbentuk dengan menciptakan suasana penjaringan buku dan berbagai literatur lain dengan cara yang mudah didapati.Diakuinya, UPT Perpustakaan UBL kini tengah dalam persiapan menuju perpustakaan internasional sesuai standar Dirjen Dikti, Kemenristekdikti.

“Pelan-pelan kita berusaha penuhi langkah itu dengan melakukan perubahan prosedural (tidak menjelimet), sistem pelayanan, fasilitas dilengkapi hingga pembukaan jalur peminjaman dan jadwal bimbingan berkala diadakan sampai sore hari,”ucapnya diruang perpustakaan kampus Pascasarjana Dra.Hj. Sri Hayati Barusman UBL, Sabtu, 14/5/2016 lalu.

Secara teknis UPT perpustakaan UBL terbagi dua macam yakni UPT Perpustakaan Pusat S1 maupun UPT Perpustakaan Pascasarjana (S2). Buat ketersediaan buku maupun berbagai literatur cetak atau bisa disebut offline di UPT Perpustakaan Pascasarjana ada 2563 eksemplar.

Sedangkan, ketersediaan stok di UPT Perpustakaan Pusat dikisaran 2600 eksemplar lebih. Bahkan, segala materi buku dan literatur di UPT Perpustakaan UBL selalu ter-uptodate dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas).

“Jumlah ketersediaan stok dikedua bagian (UPT Perpustakaan UBL) itu tidak jauh-jauh (beda). Pemenuhan buku dan literatur lain lewat beberapa hal, bisa melalui sistem anggaran persemester dari para mahasiswa baik dijenjang S1 maupun pascasarjana. Ada juga sumbangan dari para mahasiswa, bantuan-bantuan dari instansi yang ada. Bahkan banyak pula dari pengadaan yang kita ajukan sendiri disesuaikan kurikulum yang berlaku,”bebernya.

Atas nama UBL, Khairuddin SE meminta standar perpustakaan UBL yang menginternasional ini mendapat pengakuan luas.Hal itu sesuai visi misi dan tujuan UBL sebagai ‘to be world class enterpreuner campus’ di Lampung maupun Indonesia.Makanya, perpustakaan UBL selalu terbuka dalam melayani keterbutuhan dan pemenuhan literatur dikalangan internal dan eksternal kampus.

“Buat kategori pengunjung perpustakaan UBL banyak dikunjungi para mahasiswa dan dosen kita sendiri, baik S1 maupun S2. Tapi tidak menutup pintu juga, perpustakaan ini menerima pengunjung dari umum. Datang dari kampus lain maupun instansi pemerintah. Mereka hanya boleh membaca tapi tidak bisa meminjam koleksi yang ada,”terang Staf Regulator Penerima dan pengawasan Buku, Skripsi, dan Tesis UPT Perpustakaan UBL ini.

Bila beracuan peringatan Harbuknas,Kepala UPT Perpustakaan UBL Dra.Farida Efrianti, M.M memiliki harapan agar perpustakaan harus sering dikunjungi.“Intinya agar perpustakaan itu senang didatangi, koleksi harus banyak dan fasilitas variatif. Kalau tidak begitu, jumlah pengunjung akan selalu berkurang,”ujarnya.

Tapi disamping itu, buat tingkat internal kampus. Dosen Ilmu Ekonomi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UBL ini menilai hari istimewa itu juga dapat menjadi momentum bagi praktisi dan akademisi UBL dapat membantu jajaran petugas dan staf UPT Perpustakaan UBL agar dapat lebih mendekatkan pengunjung ke perpustakaan.

“Khususnya kampus kita sendiri ini. Terlihat fasilitas kita lengkapi dengan ditambah dikit demi sedikit. Seperti menambah komputer penelusuran,memperbanyak koleksi,mensinergiskan pelayanan online maupun offline, suasana perpustakaan senyaman mungkin,tempatnya bisa menampung banyak orang, termasuk semakin menginsentifkan pelayanan maupun konsultasi skripsi dan tesis. Kalau tidak terpenuhi itu,pengunjung kita bisa berkurang,”terangnya.

Ketua Yayasan Administrasi Lampung (YAL) Dr. Andala Rama Putra, S.E, M.A. Ec menambahkan langkah UPT Perpustakaan UBL menuju mendunia dilakukan UBL dengan berusaha meningkatkan sarana dan prasarana penunjang pendidikan tinggi di Lampung.

“Bentuknya mematangkan konsep perpustakaan berbasis komputer (e-computer library), memperkaya koleksi, meningkatkan jaringan internet, serta berusaha menciptakan nuansa akademis.Termasuk menambah lebih (waktu) sharing dosen dengan mahasiswa dapat menjadi magnet (tersendiri) meningkatkan kemampuan berkunjung keperpustakaan kita,”tukas pria yang juga Dekan FEB UBL ini. (Rilis BMHK UBL/ Insan Ares/ Foto Dharma Saputra S.H)

Tags:

Related posts: