Pelestarian budaya daerah Lampung yang sudah diimplementasikan pada Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 2 Tahun 2008 telah membuat berbagai pihak dan instansi berlomba-lomba untuk ikut berpartisipasi dalam menjalankan kebijakan tersebut. Pada kesempatan ini, Universitas Bandar Lampung (UBL) melalui salah satu dosennya, Dr. Ir. Hery Riyanto, M.T., pun ikut berperan aktif dalam komunitas Tembang Memori Boedaya (TMB) Provinsi Lampung sebagai wujud pelestarian seni dan budaya Lampung.
Hery Riyanto pun menerangkan kegiatan TMB dengan ratusan anggota dari berbagai usia dan latar belakang sosial ini tidak hanya rutin bertemu untuk saling beramah tamah tetapi juga mengaktualisasi upaya pelestarian berbagai hasil seni, budaya, dan kultur kedaerahan. Tidak hanya Lampung melainkan juga berbagai daerah lainnya. “Suatu kehormatan bagi saya tidak hanya bergabung tetapi turut berkontribusi melestarikan seni budaya lewat wadah ini. Kami terlibat tidak hanya mengaplikasikan kesenian sebagai subsistem dari kebudayaan. Setiap dari kami diberi kewajiban, kedudukan dan peranan penting dalam optimalisasi peran pelestarian seni dan budaya daerah,” Ujarnya.
Bahkan dalam kegiatan terakhirnya pada Sabtu (6-8) lalu, Dosen Fakultas Teknik (FT) UBL ini menegaskan TMB Lampung berhasil menggelar Halal Bihalal bertajuk Sedulur-Berhibur dan Panjang Umur. Kegiatan ini diikuti hampir 50 orang dari itu terdiri kalangan musisi, budayawan,dan anggota perkumpulan pecinta lagu-lagu daerah dari seluruh penjuru Lampung. “Dalam kesempatan itu, kegiatan kita juga terasa istimewa karena mendapat kunjungan komunitas Tembang Lawas Jakarta (TLJ), dan Komunitas Tembang Lawas (Kotela). Dari kegiatan itu, tidak hanya lepas kangen rindu, tapi tiap kami mampu menampilkan kolaborasi yang apik antar komunitas melalui musik. Sesuai tema acara semoga sedulur, berhibur dan Insya Allah panjang umur. Bravo Kotela, bravo TMB,”sanjungnya.
Secara terpisah, Rektor UBL Dr. Ir. M. Yusuf. S. Barusman, M.B.A., menyebutkan langkah Hery Riyanto bersama TMB-nya merupakan perwujudan langkah terbaik sivitas akademika UBL dengan segala kontribusi ditengah masyarakat. Bagi Yusuf, langkah Mantan Dekan Fakultas Teknik (FT) UBL ini dapat menjadi modal awal sivitas akademika UBL dapat berkiprah dimasyarakat supaya setiap ilmu dapat menjadi pengalaman yang bernilai dan bermanfaat bagi pelestarian seni budaya tradisional yang kian terancam dimasa depan.
“Seni budaya ini penting, karena tiap sendi kehidupan butuh estetika dari unsur art-culture. Dampak adanya seni budaya menunjang kreativitas, inovasi, kecerdasan sosial, jaringan budaya sosial dari tiap kegiatan kampus. Itu sebabnya, kampus ini sangat menyunjung tinggi dan peduli hal yang banyak terlupakan ini,” Cetusnya. (Rep. BMHK/Ed. AX)