Universitas Bandar Lampung (UBL) selenggarakan Kegiatan Donor Darah bertema “Sumbangkan Darahmu Untuk Nyawaku” dan Nyeruit Jejama dalam rangka memperingati Dies Natalis UBL ke 42 di gedung C, Kampus A UBL. Kegiatan ini diadakan, dikarenakan perbandingan antara jumlah permintaan dan persediaan darah yang tidak seimbang sehingga hal ini diharapkan mampu memecahkan masalah stok darah yang kerap kali kurang menjadi perhatian masyarakat. Kegiatan ini turut melibatkan Palang Merah Indonesia (PMI) Bandar Lampung sebagai fasilitator dalam kegiatan ini. Demikian Ungkap Rektor UBL, Dr. Ir. M. Yusuf Sulfarano Barusman, M.B.A., pada Jumat (6/5) kemarin.
“Adapun bentuk kegiatan berupa penggalangan Donor Darah diharapkan mampu menumbuhkan kebiasaan baru pada warga kami untuk menyumbangkan darahnya sebagai bentuk kepeduliaan terhadap sesama dan menganut pola hidup sehat,” pungkasnya.
Senada, Koordinator Kegiatan, Dra. Farida Efriyanti, M.M., mengungkapkan donor darah dan nyeruit jejama ini turut dihadiri oleh Ketua Dewan Pembina YAL, Direktur Utama YAL, Rektor UBL, Wakil Rektor Bidang Akademik, Wakil Rektor Bidang Administrasi, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Dekan, Kaprodi, Dosen dan Karyawan UBL.
Begitu banyak hal positif yang bisa diperoleh melalui penyelenggaraan kegiatan ini, selain juga mendukung misi PMI yang mencanangkan sejuta kantung darah dalam tahun 2014 dan guna memenuhi kebutuhan persediaan darah bagi yang memerlukan.
“Donor Darah merupakan sebuah kegiatan sosial yang tidak menitikberatkan kepada materi tetapi bisa dikatakan juga sebagai bersedekah dengan darah. Jadi kita bisa mengurangi beban masyarakat yang sedang membutuhkan darah,” tuturnya.
Sementara itu, Jamaludin, Mahasiswa Arsitektur angkatan 2013 mengatakan donor darah dalam rangka memperingati Dies Natalis UBL ke 42 ini sangat memberikan manfaat yang positif terutama bagi mahasiswa untuk dapat lebih mempunyai sifat solidaritas terhadap sesama. Dengan berbagi darah kepada yang membutuhkan dapat menumbuhkan jiwa sosial di kalangan mahasiswa UBL.
“Donor Darah ini harus diadakan secara berkelanjutan karena sangat bermanfaat bagi masyarakat, terlebih lagi untuk membeli darah memerlukan biaya yang lumayan besar,” tuturnya.
Setelah mengadakan kegiatan Donor Darah, Estafet kegiatan Dies Natalis ke 42 UBL berlanjut pada Nyeruit Jejama. Nyeruit Jejama diambil dari istilah bahasa daerah Lampung yang diartikan makan seruit bersama. Kegiatan ini sangat disambut antusias oleh segenap civitas akademika di lingkungan Kampus UBL dan merupakan sarana peningkatan tali silatuhrahmi antar keluarga besar UBL. Demikian ungkap koordinator nyeruit jejama UBL, Siti Rahmawati, S.E.,
“Makan seruit bersama ini mampu meningkatkan tali silatuhrahmi antara pejabat di lingkungan UBL dengan Mahasiswa. Kedepannya kita akan adakan secara berkala dengan area yang berbeda, lokasi yang berbeda tetapi dengan konsep yang sama yaitu menjalin hubungan silaturahim,” terang Siti Rahmawati, saat ditemui di lokasi Nyeruit Jejama di Gedung C UBL.
Selain Galang Donor Darah dan Nyeruit Jejama, juga akan digelar Bazaar Buku dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), mulai besok tanggal 9-11 Juni di Lapangan Gedung C UBL.