fbpx

Akademisi UBL Terlibat Dalam Rakor Pengembangan Jalan SIMS

Perjalanan kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang fokus pada pembangunan kemaritiman di Indonesia dengan titik sentral di Provinsi Lampung sebagai gerbang Sumatera. Pembangunan kemaritiman yang sedang dijalankan ini membutuhkan peran serta dari akademisi dan praktisi. Pada kesempatan ini, salah satu akademisi Universitas Bandar Lampung (UBL) terlibat dalam pengembangan Jalan Sentra Industri Maritim Sumatera (SIMS).

Perwakilan akademisi UBL yang terlibat dalam kegiatan rapat koordinasi (rakor) di Hotel Grand Anugerah pada Senin (8-8) lalu, yakni Wakil Rektor Bidang Akademik Dr. Ir. Hery Riyanto, M.T. Selain Hery, rakor itu diikuti 5 akademisi-praktisi dan 10 orang dari berbagai instansi pemerintah baik ditingkat pusat, provinsi maupun kabupaten/kota di Provinsi Lampung.

Hery mengungkapkan dirinya bersama akademisi perguruan tinggi maupun praktisi profesional dibidang teknik sipil konstruksi Lampung terus melakukan langkah koordinasi dengan berbagai lembaga pemerintah pusat maupun provinsi terkait kajian pengembangan jaringan jalan Bandar Lampung-Napal, Lampung Selatan-Kota Agung, Lampung Utara sebagai jalur SIMS. “Saya bangga dipercaya sebagai perwakilan kampus UBL) dan daerah Lampung hingga kajian keilmuan teknik sipilnya. Saya dan kawan-kawan akademisi hadir guna mempresentasi kajian jalan lintas barat nasional yang menghubungkan 2 kabupaten dan 1 kotamadya Lampung ini bersama perwakilan pemerintah daerah dan berbagai stakeholder terkait,” Ucapnya.

Sementara itu, Ketua Pokja Jasa Konsultan Dinas Bina Marga Provinsi Lampung Ade Kurnia, S.T., M.T., menjelaskan bahwa yang ikut dalam rakor tersebut menyebut adanya rakor pengembangan Jalan SIMS antara akademisi-praktisi dengan pejabat terkait untuk lebih mensinergiskan rencana pembangunan proyek tersebut sebagai pilar pengembangan potensi ekonomi di Lampung. “Hal ini erat dalam kaitan Master plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dari pemerintah pusat kepada pemprov Lampung,” Ujarnya.

Ditambahkan Ade, dari hasil rakor itu pula dicapai kesepakatan awal bahwa Pemprov Lampung yang ditopang pemerintah pusat akan merancang pembangunan penguatan konektivitas guna mewujudkan wilayah SIMS sesungguhnya. Ade pun berharap dampak dari rakor tersebut semakin membentuk komunikasi dan koordinasi yang stimultan antara aparatur pemerintah dengan pihak akademisi dan praktisi.

“Bentuk teknisnya dengan perbaikan dan pembangunan infrastruktur berupa jalan penghubung antar kabupaten/kota internal antarkabupaten/kota di Lampung eksternal maupun infrastruktur gerbang utama penghubung Lampung dengan provinsi lainnya nasional hingga ke negara lain. Jadi, peran serta akademisi-praktisi profesional termasuk UBL bersama pemerintah merupakan faktor penting dalam mengembangkan potensi pembangunan. Mengingat pentingnya peran serta tersebut. Setelah forum ini kami akan terus menggandeng pihak-pihak untuk terlibat aktif dalam memajukan rencana pembangunan meganasional tersebut,” Pungkasnya. (Rep. BMHK/Ed. AX)

Tags:

Related posts: