fbpx

Dosen FKIP UBL Wakil Lampung Beasiswa ELP Ke Dua Negara

Warta UBL – Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bandar Lampung (FKIP UBL), Pendidikan Bahasa Inggris, Helta Anggia, S.Pd., M.A., terpilih sebagai satu-satunya wakil Lampung dan UBL mengikuti beasiswa pelatihan pengajaran bahasa Inggris (English Language Program/ELP).

“Total peserta yang diberikan beasiswa sebanyak 60 orang dari 10 Negara Asean. Diperuntukan bagi perwakilan pengajar Bahasa Inggris dan diplomat se-Asia Tenggara. Dari Indonesia ada 6 orang, terdiri 3 orang diplomat, sisanya pengajar Bahasa Inggris.Buat (perwakilan) dari sini (Lampung) hanya saya sendiri,”ujarnya, Jumat (22/7/2016).

Kepala Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP UBL ini meambahkan kegiatan beasiswa itu berlansgung 11 minggu di dua negara yakni Brunei Darusallam dan Amerika Serikat. “Kegiatan berlangsung 5 September-19 November ini. Beasiswa itu murni dan penuh dibiayai pemerintah kedua negara.,”ucapnya.

Helta membeberkan terkait waktu dan jenis kegiatan selama proses beasiswa berlangsung. Para peserta akan menjalani berbagai kegiatan 7 minggu pertama di University of Brunei Darusallam. Lalu 4 minggu berikutnya di University of Honolulu Ekmanua, Hawaii, Amerika Serikat.

“Materi dan praktek dalam program itu mencakup pelatihan kepemimpinan (Leadership Course), English teaching Methodology mencakup Teaching English as A Foreign Language (TEFL), dan English Language Tsting and Evaluation (ELTE). Dilanjutkan pelatihan English Language Assesment, Curiculum and Material Development (CMD), the use of ICT in English Language Teaching, and Cross Cultural Understanding,”paparnya.

Diakuinya, beasiswa ELP termasuk masih awam dipublik, tapi pelaksanannya sudah memasuki tahun terakhir dari 5 tahun keberlangsungan. “Nilai jual beasiswa ini yakni tujan akhirnya saling mengeratkan dan menghargai antar negara-negara Asean. Termasuk mempersiapkan praktisi dan akademisi bahasa Inggris dalam perjuangan diera Masyarakat Ekonomi Asean (MEA),”imbuhnya.

Para peserta selama mengikuti program juga harus memberikan pelaporan kontribusi kegiatan, berupa video, hingga karya ilmiah presentasi seminar. Buat UBL, Dosen Bahasa Inggris FKIP UBL ini efek dari kegiatan ini diharapkan pula dapat membawa efek pada metode pengajaran maupun pengaruh dilingkungan kerja. Termasuk mengakulturasikan budaya asing dengan budaya setempat.

“Buat pengembangan implementasi tridarma perguruan tinggi, akan membawa dampak pada empat mata kuliah (makul) diajarkan, yakni TESSL/TOEFL, TFL,English Language Teaching Evaluation (ELTE) maupun CMD. Beasiswa ini turut membantu pendalaman proposal S3 saya,mengenai cross cultural and understanding with intercultural communication (hubungan antar budaya dan bahasa),”akunya.

Diakui Helta, tidak mudah mendapatkan beasiswa tersebut. Selain memiliki TOEFL diatas 550, pengalaman kerja berkaitan bahasa Inggris harus lebih dari 5 tahun.

“Chanel dan peluang beasiswa ini juga berkat browsing internet. Selain itu, wajib mengisi formulir hingga memberikan alasan harus bisa diterima. Termasuk testimoni kontribusi yang akan diberikan setelah pelatihan ini dalam format essay hanya berisikan 100 kata,”imbuhnya.

Menyikapi pencapaian, salah satu dosennya Helta Anggia. Wakil Rektor II bidang Administrasi UBL Drs. Harpain, M.A.T., M.M., mewakili Rektor UBL Dr. Ir. M. Yusuf. S.Barusman, M.B.A., berharap prestasi ini mampu diikuti sivitas akademika dosen maupun mahasiswa FKIP maupun fakultas lain. Bahwa bisa ikut beasiswa internasional diluar beasiswa pemerintah bukan suatu hal yang mustahil.

“Banyak kok beasiswa keluar dari luar, buktinya Mr.Helta bisa dapatkan (beasiswa) itu bermodalkan browsing. Kita akan mendorong penggunaan media sosial dan aplikasi internet seperti dilakukannya. Itu dapat meningkatkan dampak kedewasaan penggunannya, terutama dalam menyerap berbagai hal positif, salah satunya menjajaki segala kemungkinan mendapatkan beasiswa,”pungkas Harpain. (Rilis dan Foto BMHK UBL/Insan Ares)

Tags:

Related posts: