Warta UBL – Rektor Universitas Bandar Lampung (UBL) Dr.Ir.M.Yusuf Sulfarano Barusman,MBA berkesempatan diundang khusus dan mendapatkan buku bertajuk “Anak-Anak Revolusi” yang dikarang Anggota DPR RI,Budiman Sudjatmiko, M.Sc., M.Phil. Hal itu tampak,dari gambar postingan Rektor UBL dilaman twitter pribadinya,@yusuf_barusman, 13 April lalu. Rektor UBL menjadi salah satunya petinggi akademisi kampus Lampung yang diundang dalam lauching buku tersebut.
Dalam laman itu pula sang Penulis, Budiman Sudjatmiko dalam laman twitternya
@budimandjatmiko, juga berucap bangga berkesempatan memberikan buku sambil berfoto dengan orang nomor satu di kampus berjargon “solution for present and future” ini. “Bersama Rektor Universitas Bandar Lampung, Pak Yusuf Barusman,”tulis pria kelahiran Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, 10 Maret 1970 itu dilaman twitternya yang diakses tim pemberitaan Biro Humas, Marketing dan Komunikasi (BHMK) UBL, Senin (18/4).
Disela, peluncuran buku itu, Yusuf Barusman berharap, dari isi buku ini peran para mahasiswa dan kawula muda intelektual bangsa,terlebih khusus di Lampung dan UBL sendiri agar bisa memanfaatkan inti sari dari sisi kajian pengalaman, dan ilmu akademik yang tersirat terdapat dalam isi buku sebagai rule model langkah-langkah yang bisa dimanfaatkan demi kemajuan nusa, dan bangsa, terutama bagi Lampung.
“Saya meminta para pembaca buku ini (Anak-Anak Revolusi) agar dapat menjaring hal-hal positif (dari isi buku) supaya sama-sama didapat persamaan persepsi dan langkah-langkah dalam membangun masyarakat, daerah dan negara, terutama dapat dibangun dulu dari lingkup lokal (Lampung) melalui pendidikan, untuk bisa meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) Lampung,”katanya.
Sedangkan, Budiman berujar diluncurkan buku Anak-Anak Revolusi jilid pertama di Jakarta pada Rabu (4/12) lalu dilatarbelakangi kisah nyata perjalanan panjang dan berliku seorang Budiman Sudjatmiko untuk mencari jawaban dan memperjuangkan mimpinya yang tertanam sejak dini.
“Buku yang sengaja saya tulis sendiri ini adalah kisah tentang Indonesia yang disaksikan oleh sepasang mata,” kata Mantan ketua Partai Rakyat Demokratik (PRD) ini.
Dipilihnya judul Anak-Anak Revolusi karena pria berkacamata itu terinspirasi oleh isi film perjuangan bangsa Indonesia yang dirilis tahun 1964 dengan disutradarai oleh Usmar Ismail yang dibintangi dua pemeran utamanya Wahab Abdi dan Sukarno M. Noor.
Terkait isi teknis buku, pada jilid pertama yang terdiri dua edisi,Politisi Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDIP) ini bercerita mulai dari Budiman Sudjatmiko kecil sampai dengan dia dipenjara oleh Orde Baru. Mulai dari pertanyaan batinnya saat masih kecil tentang mengapa ada kemiskinan, kemudian menemukan jalan yang dituju yaitu politik, sampai dengan perjuangannya mewujudkan cita-cita Demokrasi Indonesia.
“Lebih jauh buku ini (Anak-Anak Revolusi) bukan semata tentang kehidupan pribadi saya saja. Tapi lebih luas isi buku ini juga ditunjukan pada pendefinisian anak-anak yang hidup diera revolusi mulai orde lama, ke orde baru masuk keperalihan era reformasi. Dari mereka kita bisa mempelajari nilai hidup sampai ilmu pengetahuan (pengalaman) yang mereka memiliki lewat mimpi besar dan berani untuk mewujudkannya,”tutur Anggota DPR RI Fraksi PDI-P Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah VIII ini.
Setelah ini, Budiman berujar akan melanjutkan edisi buku tentang petualangan luar biasa untuk memperjuangkan mimpinya yang tertanam sejak dini,yang disetting bukan dalam autobiografi.
“Perjalanan Anak-Anak Revolusi belum selesai, dengan buku ini saya ingin membagikan pertanyaan-pertanyaan untuk ikut memperjuangkan cita-cita dan impian Indonesia. Kelanjutan perjuangan cita-cita dari saya selanjutnya akan dituangkan dalam buku Anak Anak Revolusi edisi kedua,”tukas legislator RI bernomor anggota 182 ini. (insan Ares)