Upaya mengejar ketertinggalan di Propinsi Lampung dalam proses percepatan`pembangunan 2014-2019, jajaran pemerintahan Propinsi Lampung dan masyarakat harus saling bahu membahu bekerjasama untuk melakukan pembangunan di segala bidang seperti infrastruktur, ekonomi, sosial, budaya dan tak luput pula membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. M. Ridho Ficardo, S.Pi., M.Si., sebagai keynote speaker dalam seminar daerah ini memberikan catatan penting dalam upaya percepatan pembangunan di Propinsi Lampung seperti faktor infrastruktur, faktor ini menjadi tolak ukur pembangunan di berbagai bidang. Konsep energi pun harus diterapkan sehingga daerah mempunyai kemandirian dalam melakukan sebuah pembangunan. Sebagai contoh Negara Singapura, menjadi negara maju di kawasan ASEAN dikarenakan SDM yang mumpuni dan faktor masyarakat yang heterogen sehingga masyarakat mampu survival dalam memacu pembangunan.
Seminar yang digelar di Aula M Kampus Pascasarjana Universitas Bandar Lampung (UBL), Kamis Pagi (19/6) dihadiri oleh Gubernur Lampung Periode 2014 – 2019, M. Ridho Ficardo, S.Pi.,M.Si., dan lima narasumber diantaranya Tokoh Pendidikan (Rektor Universitas Bandar Lampung) Dr. Ir. M. Yusuf S. Barusman, MBA., Tokoh Politik ( Bupati Way Kanan ) Bustami Zainudin, S.Pd., M.H., Tokoh Pendidikan ( Dosen Universitas Lampung) Prof. Dr. Ir. Wan Abas Zakaria, MS., Tokoh Ekonomi dan Bisnis ( Pengusaha Lampung) Rahmat Mirdjani Djausal, dan Dr. Syarief Makhya, M.Si.,Tokoh Agama (Wakil Ketua PW Muhammadiyah Lampung), Dekan, Kaprodi, Dosen dan Mahasiswa Universitas Bandar Lampung (UBL).
Memasuki pada sesi selanjutnya, Rektor UBL, Dr. Ir. M. Yusuf S Barusman, MBA., menyampaikan sebuah Visi Pembangunan Berfokus Pada Manusia, Indeks Pembangunan Manusia (IPM.red) merupakan indikator keberhasilan upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat / penduduk). Ukuran IPM ini diwakili oleh tiga parameter yang terdiri atas angka harapan hidup, pencapaian pendidikan, dan paritas daya beli. Konsep pembangunan manusia terdiri dari dua faktor seperti Insan dan Sumber Daya Pembangunan. Pembangunan manusia mencakup seluruh siklus hidup manusia dari sejak kandungan hingga akhir hayat.
“Diperlukan Strategi untuk melakukan pembangunan yang berfokus pada manusia. Strategi tersebut seperti peningkatan IPM dengan prioritas pada kabupaten yang tertinggal. Peningkatan indeks pendidikan, peningkatan PPP, penurunan gini rasio dan peningkatan indeks harapan hidup,” tandasnya
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Kabupaten Way Kanan, Bustami Zainudin, SPd., M.H., mengungkapkan Reformasi Birokrasi Pemerintahan pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek – aspek kelembagaan, ketatalaksanaan dan sumber daya aparatur.
Diskusi kembali dilanjutkan oleh Tokoh Pendidikan dan juga sebagai dosen di Universitas Lampung, Prof. Dr. Ir. Wan Abas Zakaria, MS.,menyampaikan bagaimana pembangunan pertanian dan ekonomi kerakyatan menuju Lampung yang maju, aman dan sejahtera sejalan dengan amanat konstitusi memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan menjaga ketertiban dunia.
Sedangkan Tokoh Ekonomi dan Bisnis ( Pengusaha Lampung) Rahmat Mirdjani Djausal mengatakan perekonomian di Propinsi Lampung masih membutuhkan banyak pengusaha; dengan luas daerah 35.376.50 dan penduduk mencapai 7,6 juta jiwa hanya terdapat 0,04% orang yang menjadi pengusaha. Potensi-potensi di Propinsi Lampung sangat banyak terutama di bidang Agribisnis sangat mendukung pertumbuhan perekonomian di Propinsi Lampung. Pertumbuhan Ekonomi di Propinsi Lampung pada tahun 2014 mencapai 5,3% dan Nasional mencapai 5,5%. Sumber-sumber pertumbuhan ekonomi di Propinsi Lampung mencakup pertanian, industri pengelolaan, perdagangan, hotel dan restoran, dan masih banyak lagi sektor-sektor yang ikut andil dalam pembangunan ekonomi di Propinsi Lampung.
“Tantangan pengusaha di Propinsi Lampung seperti persaingan yang sangat ketat dengan pengusaha dluar Lampung, Menghadapi AFTA dan ASEAN Economic Community (AEC) 2015. Untuk menciptakan sebuah iklim Investasi yang sehat sehingga para investor mau datang dan mengembangkan usahanya di Propinsi Lampung. Kebutuhan Investasi Lampung seperti pengembangan sumber daya alam di bidang kelistrikan, peningkatan infrastruktur, proteksi – proteksi pasar tradisional, pengembangan industri hilir sehingga tak bergantung pada impor dari luar dan sebuah ekonomi kreatif yang mampu menciptakan sebuah terobosan untuk menghasilkan sebuah ekonomi kerakyatan,” imbuhnya
Pada akhir sesi diskusi ini, Dr. Syarief Makhya, M.Si. yang juga menjabat sebagai Tokoh Agama (Wakil Ketua PW Muhammadiyah Lampung) mengutarakan pembangunan mental menjadi fokus pembangunan Propinsi Lampung di masa mendatang. Sebuah rekonstruksi pembangunan. Gubernur Lampung sekarang harus memiliki sebuah visi dan misi yang terdepan dan termaju terutama untuk mempercepat akselerasi pembangunan di Propinsi Lampung. Jadi visi dan misi harus dibangun dengan strategi merombak sebuah mentalitas pejabat dan aparatur pemerintahannya dengan menginjeksi sebuah keinginan untuk berhasil dan membangun pemerintahan baru yang berbasis pada nilai yang bisa mengalawal jalannya pemerintahan.
“Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk merombak mental pejabat dan aparatur pemerintahan seperti membangun kepercayaan terhadap pemerintah, menumbuhkan budaya daya saing dan menerapkan nilai. Rekonstruksi pembangunan yang menekankan pada perbaikan mentalitas manusia menjadi kebutuhan karena pengalaman sejauh ini dengan pendekatan reformasi kelembagaan ternyata tidak cukup berhasil untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan produktif. Pada saat ini, Gubernur baru periode ini mampu tampil dengan gaya kepemimpinan transformasional ,” pungkasnya
Sebagai pemacu motivasi dalam berkerja, segenap jajaran pemerintahan Propinsi Lampung akan berusaha memberikan pelayanan yang terbaik bagi Masyarakat Lampung sehingga akan terbentuk sebuah sinergi antara pemerintah dan masyarakat. Proses pembangunan yang akan dilakukan Gubernur periode ini yang mencakup aspek infrastruktur, ekonomi dan sosial budaya, ini tidak akan luput dari sebuah kearifan lokal, karena kearifan lokal adalah pijakan dari pembangunan.
Kegiatan seminar daerah ini, selain akan menghasilkan sebuah rumusan yang bermanfaat bagi Propinsi Lampung terutama menyamakan Strategic Planning Propinsi. Hal ini akan bermanfaat bagi jalannya arah kebijakan pembangunan di Propinsi Lampung. Maka tujuan UBL memotori rumusan rencana percepatan pembangunan Propinsi Lampung seperti (1) mencari isu strategik yang bisa mempercepat pembangunan di Propinsi Lampung, (2) menjembatani antara pemerintah daerah, akademisi, tokoh sosial kemasyarakatan dan pengusaha (3) hasil dari hari ini akan dibahas lebih lanjut dan lebih fokus untuk masing-masing bidang pembangunan sebagai masukan bagi pemerintah daerah, dan pembahasan akan dilakukan oleh semua tokoh yang terlibat pada perumusan rencana percepatan pembangunan Propinsi Lampung yang dimotori oleh UBL.